MAKALAH
MAKALAH
PENGUKURAN
BESARAN ELEKTRIK
(ALAT
UKUR DIGITAL)
Di
susun oleh :
Nama : Muhamad Robi
Yamin
Kelas : 2IB04
Npm : 14416642
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Alat Ukur Digital
2.2 Macam macam Alat Ukur Digital
2.3 Kelebihan Alat Ukur Digital
dibanding dengan Analog
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
KATA
PENGANTAR
Assalamu'alaikum
Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “Makalah Alat Ukur Digital”.
Penulisan
makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Pengukuran Besaran Elektrik.
Dalam Penulisan makalah ini penulis
merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, terutama Diri sendiri , Dosen dan
Teman-teman semua
Secara khusus penulis menyampaikan terima
kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta
pengertian yang besar kepada penulis, baik selama mengikuti perkuliahan maupun
dalam menyelesaikan makalah ini.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan
satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Waalaikumsallam
Wr.Wb
Bekasi, 01 Mei 2018
Muhamad Robi Yamin
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam
makalah ini, saya membahas tentang alat ukur digital dan macam macam alat ukur
digital beserta cara penggunaanya, sekarang sudah banyak di pakai, terutama
pada kelistrikan.Untuk melakukan pekerjaan elektronik, seperti memperbaiki
peralatan dan menguji rangkaian elektronika selalu diperlukan alat ukur, karena
dengan alat ukur dapat diketahui :
1.
Besaran Arus listrik dalam satuan Ampere (A)
2.
Besaran Tegangan listrik dalam satuan Volt (V)
3.Besaran
Resistansi dalam satuan Ohm (a)
Alat
ukur yang digunakan untuk mengukur arus disebut Amperemeter, sedangkan alat
ukur tegangan disebut Volt meter dan alat ukurresistansi disebut Ohm meter.
Avometer sangat penting fungsinya dalam setiap pekerjaan elektronika karena
dapat membantu menyelesaikan pekerjaandengan mudah dan cepat.
.1.2 Rumusan Masalah
Avometer
merupakan alat yang mempunyai tiga fungsi sekaligusoleh karena itu kita
harusmengetahui bagaimana cara penggunaan alat tersebut .Dalam makalah ini akan
membahas permasalahan tentang:
a. Pengertian
alat ukur digital
b. Macam-macam
alat ukur digital
c. Kelebihan
dan Kekurangan alat ukur digital
1.3 Tujuan
1.Merupakan
tugas dari dosen pengajar pengukuran Besaran Elektrik
2.Mengetahui
apa itu alat ukur digital.
3.Mengetahui
fungsi dan pemakaian alat ukur digital
4.Mengetahui
cara mengukur menggunakan alat ukur digital
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Alat
Ukur Digital
Alat
ukur digital adalah alat ukur yang menunjukan besaran yang diukur dalam bentuk
angka. Dengan alat ukur digital kesalahan pembacaan dihilangkan oleh penunjukan
langsung dengan angka dari besaran yang diukur, dan titik desimal ditunjukan
pula secara langsung untuk memudahkan pengukuran.
Disamping ini
ada keuntungan-keuntungan lain seperti penggunaan signal-signal digital untuk
pencetakan(printing out) atau perekaman langsung pada pita berlubang atau pita
magnetis atau selanjutnya untuk berhubungan langsung. Komputer-komputer
alat-alat digital untuk menambah efisiensi pengolahan data.
Didalam alat ukur digital, dikenal suatu bagian
komponen yang digunakan untuk merubah sistem analog ke digital yang dsebut dengan
AD konvekter.
Alat
ukur digital saat sekarang banyak dipakai dengan berbagai kelebihannya, mudah
dioperaikan, dan praktis.
2.2
Macam-macam Alat Ukur Digital
A.
TERMOMETER DIGITAL
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin
suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer.
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung
menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka
diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid.
Termometer digital memiliki beberapa jenis menurut
cara pemakaiannya, ada yang diletakakan pada telinga dan ada pula yang di
letakkan pada mulut untuk memperoleh hasil pengukurannya tetapi memiliki
prinsip kerja yang sama dengan termometer yang lainnya yaitu pemuaian.
Pada termometer digital menggunakan logam sebagai
sensor suhunya yang kemudian memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh
rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa
dibaca. Termometer digital biasanya dilengkapi dengan bunyi (misalnya bip) yang
akan memberitahukan bahwa pengukuran suhu telah selesai dilakukan.
Termometer air raksa sangat akurat dan murah
harganya. Sayangnya, bila jatuh akan langsung pecah sehingga tidak terlalu dianjurkan
penggunaannya pada bayi dan balita. Termometer digital lebih mahal harganya
tetapi relatif lebih aman penggunaannya.
CARA
PENGUKURAN TERMOMETER :
Cara pengukuran umumnya sama dengan cara pengukuran
dengan memakai termometer konvensional (air raksa), hanya saja Anda tidak perlu
melihat jam untuk mengetahui kapan pengukuran suhu selesai.Walau demikian,
biasakan membaca dahulu petunjuk yang disertakan oleh pabrik pembuat termometer
tersebut. Sebab mungkin saja termometer yang Anda beli memerlukan cara berbeda
untuk pemakaiannya.
PRINSIP
KERJA TERMOMETER DIGITAL :
Sensor yg berupa PTC atau NTC dengan tingkat
sensitifitas tinggi akan berubah nilai tahanannya jika terjadi sebuah prubahan
suhu yg mengenainya..Perubahan nilai tahanan ini linear dengan perubahan arus,
sehingga nilai arus ini bisa dikonversi ke dalam bentuk tampilan display-
Sebelum dikonversi, nilai arus ini di komparasi dengan nilai acuan dan nilai
offset di bagian komparator, fungsinya untuk menerjemahkan setiap satuan amper
ke dalam satuan volt yg akan dikonversi ke display.Kalibrasinya biasa
menggunakan kalibrator manual atau otomatis, kalibrator manual suhu yg
dikenakan ke sensor adalah suhu pemanas nyata dimulai dari 0 derajat untuk
setting ofsetnya. Kalibrasi otomatis terdiri dari suhu pemanas dan checker
untuk gain dalam rangkaian komparatornya.
Material
Penyusunnya :
Ø sensor
PTC/ NTC
Ø komparator
(OP-amp dan sejenisnya)
Ø Analog
to Digital konverter
Ø dekoder
display (IC 7447 TTL misalnya)
Ø display
(7 segmen, LCD, monitor)
B. MULTIMETER DIGITAL
Multimeter
sering digunakan dalam pengukuran besaran-besaran listrik. Selain itu alat ini
juga atau biasa disebut AVO (Ampere, Volt, dan Ohm) meter yang artinya suatu
alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kuat arus listrik (I) dengan
satuan ampere, mengukur tegangan listrik (V) dengan satuan volt, dan untuk
mengukur besarnya tahanan listrik dengan
satuan ohm.
Multimeter
digital memiliki resistansi konstan 1M (often 10 MΩ) untuk seluruh jangkah ukur
tegangan DC ini lebih dari cukup untuk seluruh rangkaian.
Pengukuran arus dan
tegangan dengan multimeter :
1.
Pilih jangkah ukur dengan lebih besar dari dengan pembacaan yang masih dapat
dilakukan.
2.
Sambungkan meter, yakinlah sambungan pada sisi yang benar.
Multimeter sangat mudah rusak oleh
perlakuan sembrono mohon diperhatikan hal ini:
Ø Selalu
melepas meter sebelum memindah jangkah ukur
Ø Selalu
periksa letak jangkah sebelum dihubungkan kerangkaian
Ø Jangan
membiarkan pengukuran arus paling besar resiko kerusakannya berada pada
resistansi rendah.
Pengukuran resistansi
dengan Digital Multimeter :
1.
Letakkan jangkah ukur lebih besar dari yang ada. Perhatikan penampil menunjukan “off dari skala” (biasanya kososng
atau 1 pada sisi kiri).
2.
Lebih besar dari yang ada Sentuhkan ujung pengukur meter bersama dan periksa
apakah terbaca nol, jika tidak nol, putar saklar ‘set zero’ jika tidak coba
lagi.
3.
Letakkan ujung penduga ke komponen.
Jauhi sentuhan lebih dari satu
sambungan pada waktu yang sama atau anda akan dapatkan kenaikan pembacaan.
C.
VOLTMETER DIGITAL
Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk
mengukur tegangan listrik. ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan
kemampuan pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat. Gaya magnetik akan
timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat arus.
Pada voltmeter digital menunjukan tegangan dapat
pula untuk mengukur tahanan meter-meter voltohm atau dapat untuk dua-duanya
tegangan DC dan DC. Metode-metode yang dipakai secara garis besar dapat
dilkaukan dengan metode perbandingan. Metode perbandingan Voltmeter berdasarkan
metode ini mempunyai suatu tegangan standar berkode yang dibandingkan oleh
suatu amplifier pembanding. Adapaun tegangan standar dapat berubah secara
otomatis sampai menyamai tegangan yang diukur kemudian tegangan standar yang
berkode ini ditunjukan secara bilangan. Metode ini memiliki beberapa sifat
sedemikian rupa sehingga perbandingan langsung antara tegangan yang diukur dan
tegangan standar menjamin ketelitian dan ketepatan pengukuran.
1. Pasanglah
kabel hitam yang sudah ada ke COM (Ground), kemudian pasang pula kabel merah ke
lubang paling kanan yang berada di voltmeter (V/Ohm)
2. Setelah
terpasang (kedua kabel yaitu merah dan hitam) sekarang tentukan obyek yang
ingin diukur beda potensialnya. Kali ini kami member contoh menguku baterai hp
n-k-ayang berkapasitas 3,7 Volt
3. Kemudian
lihat pada multitester pada bagian V, bagian ini ada dua yaitu:
–
DC Volt yaitu tegangan yang searah,
contohnya tegangan baterai, teg. Output IC, dan lain sebagainya (terdapat
polaritas + dan -).
– AC Volt
yaitu tegangan yang bolak balik, contohnya tengan listrik PLN.
4. Biasanya
jika ingin mengukur tegangan lemah seperti tegangan baterai hp digunakan yang
DC Volt.
5. Setelah
memilih DC Volt (karena pada contoh ini kami mengambil baterai Hp untuk obyek
pengukuran) ada nilai-nilai yang tertera pada bagian DC Volt, yaitu :
– 200mV artinya dapat mengukur tegangan
maksimal 0,2 V
– 2 V artinya dapat mengukur tegangan
maksimal 2 V
– 20 V artinya dapat mengukur tegangan
maksimal 20 V
– 200 V artinyan dapat mengukur
tegangan maksimal 200 V
– 750 V artinya dapat mengukur tegangan
maksimal 750 V
6. Agar
pengukuran tegangan berjalan akurat, maka piilihlah nilai yang tepat. Contohnya
untuk mengukur baterai bertegangan 3,76 V maka pilihlah nilai 20 V.
7. Apa
bila kita memilih nilai 2 V maka akan tertera 1 tandanya oveeload atau melebihi
skala maksimum.
8. Jika
kita memilih nilai 200 V nilai tegangan akan tertera, namun tidak bisa akurat.
Baterai 3,76 V akan tertera 3,6 V
9. Dan
jika menggunakan 750 V nilai tegangan pun bisa tertera, naum tentu tidak
akurat. Baterai 3,76 V akan tertera 3 atau 4 V.
10. Jika
kita sudah memilih nilai yang tepat maka tempelkan kabel merah ke kutub positif
baterai dan kabel hitam ke kutub negative baterai. Jika kita salah menempelkan
maka didepan nilai tegangan yang tertera akan menjadi negatih (-).
D. AMPEREMETER DIGITAL
Amperemeter
adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik. Amperemeter biasanya dipasang
secara seri (berderet) dengan elemen listrik. Dalam praktikum sumber listrik
arus searah, amperemeter biasanya digunakan untuk mengukur besarnya arus yang
mengalir pada kawat penghantar.
Pada amperemeter
digital sistem yang dimiliki, hampir sama dengan sistem yang ada pada volt
meter digital. Yang membedakan hanya pada besar dan cara pengukurannya. Selain
itu, isyarat yang masuk tetap diubah dari analog ke digital. Adapun metode yang
dipakai pada alat ini yaitu metode perbandingan. Metode perbandingan,
amperemeter berdasarkan metode ini mempunyai suatu kuat arus standar berkode yang
berubah-ubah, dengan mana arus yang diukur dibandingkan oleh suatu amplifier
pembanding.
Cara mengukur
menggunakan amperemeter :
Ø Posisikan
Saklar Selektor ke DCA.
Ø Cari
skala yang sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika Arus yang akan
diukur adalah 200mA maka putarlah saklar selector ke 300mA (0.3A). Jika Arus
yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering (fuse) dalam Multimeter
akan putus. Kita harus menggantinya sebelum kita dapat memakainya lagi.
Ø Putuskan
Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban.
Ø Hubungkan
probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan tersebut. Probe Merah ke
Output Tegangan Positif (+) dan Probe Hitam ke Input Tegangan (+) Beban ataupun
Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut
ini.
2.3
Kelebihan Alat Ukur Digital Dibanding Dengan Analog
1.
Alat-alat ukur digital menunjukan
kebesaran yang diukur dalam bentuk angka, sedangkan alat ukur analog menacu
pada sistem kerja mekanik.
2.
Sistem digital secara umum lebih mudah
dirangcang
3.
Penyimpanan informasi lebih mudah
4.
Ketepatan dan ketelitian lebih besar
5.
Untai digital lebih kebal terhadap derau
(noise)
6.
Lebih banyak untai digital dapat dkemas
dalam keping IC
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Alat ukur
digital adalah alat ukur yang menunjukan besaran yang diukur dalam bentuk
angka. Dengan alat ukur digital kesalahan pembacaan dihilangkan oleh penunjukan
langsung dengan angka dari besaran yang diukur, dan titik desimal ditunjukan
pula secara langsung untuk memudahkan pengukuran.
Disamping ini
ada keuntungan-keuntungan lain seperti penggunaan signal-signal digital untuk
pencetakan(printing out) atau perekaman langsung pada pita berlubang atau pita
magnetis atau selanjutnya untuk berhubungan langsung. Komputer-komputer
alat-alat digital untuk menambah efisiensi pengolahan data.
Didalam
alat ukur digital, dikenal suatu bagian komponen yang digunakan untuk merubah
sistem analog ke digital yang dsebut dengan AD konvekter.
3.2
Saran
Sebelum
kita melakukan pengukuran ataupun pengecekan suatu komponen, kita harus melakukan
kalibrasi terlebih dahulu. Apabila kita ingin mengukur suatu tegangan, arus dan
tahanana kita harus mengatur tombol putar pada posisi yang dibutuhkan. Berhati-hati
dalam penggunaan alat ukur, di karenakan apabila kita salah dalam mengatur
tombol putar dapat mengakibatkan rusaknya alat ukur tersebut.
Daftar
pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar