Selasa, 01 Mei 2018

ALAT UKUR DIGITAL


MAKALAH  MAKALAH
PENGUKURAN BESARAN ELEKTRIK
(ALAT UKUR DIGITAL)



Di susun oleh :

Nama : Muhamad Robi Yamin
Kelas : 2IB04
Npm  : 14416642



FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018

DAFTAR ISI


Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2  Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Alat Ukur Digital
2.2 Macam macam Alat Ukur Digital
2.3 Kelebihan Alat Ukur Digital dibanding  dengan Analog
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
       Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Makalah Alat Ukur Digital”.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pengukuran Besaran Elektrik.
      Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
     Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, terutama Diri sendiri , Dosen dan Teman-teman semua
     Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah ini.
    Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Waalaikumsallam Wr.Wb


Bekasi, 01 Mei 2018


Muhamad Robi Yamin


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dalam makalah ini, saya membahas tentang alat ukur digital dan macam macam alat ukur digital beserta cara penggunaanya, sekarang sudah banyak di pakai, terutama pada kelistrikan.Untuk melakukan pekerjaan elektronik, seperti memperbaiki peralatan dan menguji rangkaian elektronika selalu diperlukan alat ukur, karena dengan alat ukur dapat diketahui :
1. Besaran Arus listrik dalam satuan Ampere (A)
2. Besaran Tegangan listrik dalam satuan Volt (V)
3.Besaran Resistansi dalam satuan Ohm (a)
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus disebut Amperemeter, sedangkan alat ukur tegangan disebut Volt meter dan alat ukurresistansi disebut Ohm meter. Avometer sangat penting fungsinya dalam setiap pekerjaan elektronika karena dapat membantu menyelesaikan pekerjaandengan mudah dan cepat.
.1.2 Rumusan Masalah
Avometer merupakan alat yang mempunyai tiga fungsi sekaligusoleh karena itu kita harusmengetahui bagaimana cara penggunaan alat tersebut .Dalam makalah ini akan membahas permasalahan tentang:
a.     Pengertian alat ukur digital
b.    Macam-macam alat ukur digital
c.     Kelebihan dan Kekurangan alat ukur digital
1.3 Tujuan
1.Merupakan tugas dari dosen pengajar pengukuran Besaran Elektrik
2.Mengetahui apa itu alat ukur digital.
3.Mengetahui fungsi dan pemakaian alat ukur digital
4.Mengetahui cara mengukur menggunakan alat ukur digital

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Alat Ukur Digital
     Alat ukur digital adalah alat ukur yang menunjukan besaran yang diukur dalam bentuk angka. Dengan alat ukur digital kesalahan pembacaan dihilangkan oleh penunjukan langsung dengan angka dari besaran yang diukur, dan titik desimal ditunjukan pula secara langsung untuk memudahkan pengukuran.
 Disamping ini ada keuntungan-keuntungan lain seperti penggunaan signal-signal digital untuk pencetakan(printing out) atau perekaman langsung pada pita berlubang atau pita magnetis atau selanjutnya untuk berhubungan langsung. Komputer-komputer alat-alat digital untuk menambah efisiensi pengolahan data.
Didalam alat ukur digital, dikenal suatu bagian komponen yang digunakan untuk merubah sistem analog ke digital yang dsebut dengan AD konvekter.
Alat ukur digital saat sekarang banyak dipakai dengan berbagai kelebihannya, mudah dioperaikan, dan praktis.
2.2 Macam-macam Alat Ukur Digital
A. TERMOMETER DIGITAL
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid.
Termometer digital memiliki beberapa jenis menurut cara pemakaiannya, ada yang diletakakan pada telinga dan ada pula yang di letakkan pada mulut untuk memperoleh hasil pengukurannya tetapi memiliki prinsip kerja yang sama dengan termometer yang lainnya yaitu pemuaian.
Pada termometer digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca. Termometer digital biasanya dilengkapi dengan bunyi (misalnya bip) yang akan memberitahukan bahwa pengukuran suhu telah selesai dilakukan.
Termometer air raksa sangat akurat dan murah harganya. Sayangnya, bila jatuh akan langsung pecah sehingga tidak terlalu dianjurkan penggunaannya pada bayi dan balita. Termometer digital lebih mahal harganya tetapi relatif lebih aman penggunaannya.

CARA PENGUKURAN TERMOMETER :
Cara pengukuran umumnya sama dengan cara pengukuran dengan memakai termometer konvensional (air raksa), hanya saja Anda tidak perlu melihat jam untuk mengetahui kapan pengukuran suhu selesai.Walau demikian, biasakan membaca dahulu petunjuk yang disertakan oleh pabrik pembuat termometer tersebut. Sebab mungkin saja termometer yang Anda beli memerlukan cara berbeda untuk pemakaiannya.
PRINSIP KERJA TERMOMETER DIGITAL :
Sensor yg berupa PTC atau NTC dengan tingkat sensitifitas tinggi akan berubah nilai tahanannya jika terjadi sebuah prubahan suhu yg mengenainya..Perubahan nilai tahanan ini linear dengan perubahan arus, sehingga nilai arus ini bisa dikonversi ke dalam bentuk tampilan display- Sebelum dikonversi, nilai arus ini di komparasi dengan nilai acuan dan nilai offset di bagian komparator, fungsinya untuk menerjemahkan setiap satuan amper ke dalam satuan volt yg akan dikonversi ke display.Kalibrasinya biasa menggunakan kalibrator manual atau otomatis, kalibrator manual suhu yg dikenakan ke sensor adalah suhu pemanas nyata dimulai dari 0 derajat untuk setting ofsetnya. Kalibrasi otomatis terdiri dari suhu pemanas dan checker untuk gain dalam rangkaian komparatornya.
Material Penyusunnya :
Ø sensor PTC/ NTC
Ø komparator (OP-amp dan sejenisnya)
Ø Analog to Digital konverter
Ø dekoder display (IC 7447 TTL misalnya)
Ø display (7 segmen, LCD, monitor)
B. MULTIMETER DIGITAL
Multimeter sering digunakan dalam pengukuran besaran-besaran listrik. Selain itu alat ini juga atau biasa disebut AVO (Ampere, Volt, dan Ohm) meter yang artinya suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kuat arus listrik (I) dengan satuan ampere, mengukur tegangan listrik (V) dengan satuan volt, dan untuk mengukur besarnya tahanan listrik  dengan satuan ohm.
Multimeter digital memiliki resistansi konstan 1M (often 10 MΩ) untuk seluruh jangkah ukur tegangan DC ini lebih dari cukup untuk seluruh rangkaian.
Pengukuran arus dan tegangan dengan multimeter :
1. Pilih jangkah ukur dengan lebih besar dari dengan pembacaan yang masih dapat dilakukan.
2. Sambungkan meter, yakinlah sambungan pada sisi yang benar.
Multimeter sangat mudah rusak oleh perlakuan sembrono mohon diperhatikan hal ini:
Ø  Selalu melepas meter sebelum memindah jangkah ukur
Ø  Selalu periksa letak jangkah sebelum dihubungkan kerangkaian
Ø  Jangan membiarkan pengukuran arus paling besar resiko kerusakannya berada pada resistansi rendah.
Pengukuran resistansi dengan Digital Multimeter :
1. Letakkan jangkah ukur lebih besar dari yang ada. Perhatikan penampil  menunjukan “off dari skala” (biasanya kososng atau 1 pada sisi kiri).
2. Lebih besar dari yang ada Sentuhkan ujung pengukur meter bersama dan periksa apakah terbaca nol, jika tidak nol, putar saklar ‘set zero’ jika tidak coba lagi.
3. Letakkan ujung penduga ke komponen.
Jauhi sentuhan lebih dari satu sambungan pada waktu yang sama atau anda akan dapatkan kenaikan pembacaan.
C. VOLTMETER DIGITAL
Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat. Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat arus.
Pada voltmeter digital menunjukan tegangan dapat pula untuk mengukur tahanan meter-meter voltohm atau dapat untuk dua-duanya tegangan DC dan DC. Metode-metode yang dipakai secara garis besar dapat dilkaukan dengan metode perbandingan. Metode perbandingan Voltmeter berdasarkan metode ini mempunyai suatu tegangan standar berkode yang dibandingkan oleh suatu amplifier pembanding. Adapaun tegangan standar dapat berubah secara otomatis sampai menyamai tegangan yang diukur kemudian tegangan standar yang berkode ini ditunjukan secara bilangan. Metode ini memiliki beberapa sifat sedemikian rupa sehingga perbandingan langsung antara tegangan yang diukur dan tegangan standar menjamin ketelitian dan ketepatan pengukuran.
1.      Pasanglah kabel hitam yang sudah ada ke COM (Ground), kemudian pasang pula kabel merah ke lubang paling kanan yang berada di voltmeter (V/Ohm)

2.      Setelah terpasang (kedua kabel yaitu merah dan hitam) sekarang tentukan obyek yang ingin diukur beda potensialnya. Kali ini kami member contoh menguku baterai hp n-k-ayang berkapasitas 3,7 Volt
3.      Kemudian lihat pada multitester pada bagian V, bagian ini ada dua yaitu:
        DC Volt yaitu tegangan yang searah, contohnya tegangan baterai, teg. Output IC, dan lain sebagainya (terdapat polaritas + dan -).
–     AC Volt yaitu tegangan yang bolak balik, contohnya tengan listrik PLN.
4.      Biasanya jika ingin mengukur tegangan lemah seperti tegangan baterai hp digunakan yang DC Volt.
5.      Setelah memilih DC Volt (karena pada contoh ini kami mengambil baterai Hp untuk obyek pengukuran) ada nilai-nilai yang tertera pada bagian DC Volt, yaitu :
–          200mV artinya dapat mengukur tegangan maksimal 0,2 V
–          2 V artinya dapat mengukur tegangan maksimal 2 V
–          20 V artinya dapat mengukur tegangan maksimal 20 V
–          200 V artinyan dapat mengukur tegangan maksimal 200 V
–          750 V artinya dapat mengukur tegangan maksimal 750 V
6.      Agar pengukuran tegangan berjalan akurat, maka piilihlah nilai yang tepat. Contohnya untuk mengukur baterai bertegangan 3,76 V maka pilihlah nilai 20 V.
7.      Apa bila kita memilih nilai 2 V maka akan tertera 1 tandanya oveeload atau melebihi skala maksimum.
8.      Jika kita memilih nilai 200 V nilai tegangan akan tertera, namun tidak bisa akurat. Baterai 3,76 V akan tertera 3,6 V
9.      Dan jika menggunakan 750 V nilai tegangan pun bisa tertera, naum tentu tidak akurat. Baterai 3,76 V akan tertera 3 atau 4 V.
10.  Jika kita sudah memilih nilai yang tepat maka tempelkan kabel merah ke kutub positif baterai dan kabel hitam ke kutub negative baterai. Jika kita salah menempelkan maka didepan nilai tegangan yang tertera akan menjadi negatih (-).
D. AMPEREMETER DIGITAL
Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik. Amperemeter biasanya dipasang secara seri (berderet) dengan elemen listrik. Dalam praktikum sumber listrik arus searah, amperemeter biasanya digunakan untuk mengukur besarnya arus yang mengalir pada kawat penghantar.
Pada amperemeter digital sistem yang dimiliki, hampir sama dengan sistem yang ada pada volt meter digital. Yang membedakan hanya pada besar dan cara pengukurannya. Selain itu, isyarat yang masuk tetap diubah dari analog ke digital. Adapun metode yang dipakai pada alat ini yaitu metode perbandingan. Metode perbandingan, amperemeter berdasarkan metode ini mempunyai suatu kuat arus standar berkode yang berubah-ubah, dengan mana arus yang diukur dibandingkan oleh suatu amplifier pembanding.
Cara mengukur menggunakan amperemeter :
Ø  Posisikan Saklar Selektor ke DCA.
Ø  Cari skala yang sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika Arus yang akan diukur adalah 200mA maka putarlah saklar selector ke 300mA (0.3A). Jika Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering (fuse) dalam Multimeter akan putus. Kita harus menggantinya sebelum kita dapat memakainya lagi.
Ø  Putuskan Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban.
Ø  Hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan tersebut. Probe Merah ke Output Tegangan Positif (+) dan Probe Hitam ke Input Tegangan (+) Beban ataupun Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut ini.
2.3 Kelebihan Alat Ukur Digital Dibanding Dengan Analog
1.      Alat-alat ukur digital menunjukan kebesaran yang diukur dalam bentuk angka, sedangkan alat ukur analog menacu pada sistem kerja mekanik.
2.      Sistem digital secara umum lebih mudah dirangcang
3.      Penyimpanan informasi lebih mudah
4.      Ketepatan dan ketelitian lebih besar
5.      Untai digital lebih kebal terhadap derau (noise)
6.      Lebih banyak untai digital dapat dkemas dalam keping IC

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 Alat ukur digital adalah alat ukur yang menunjukan besaran yang diukur dalam bentuk angka. Dengan alat ukur digital kesalahan pembacaan dihilangkan oleh penunjukan langsung dengan angka dari besaran yang diukur, dan titik desimal ditunjukan pula secara langsung untuk memudahkan pengukuran.
 Disamping ini ada keuntungan-keuntungan lain seperti penggunaan signal-signal digital untuk pencetakan(printing out) atau perekaman langsung pada pita berlubang atau pita magnetis atau selanjutnya untuk berhubungan langsung. Komputer-komputer alat-alat digital untuk menambah efisiensi pengolahan data.
Didalam alat ukur digital, dikenal suatu bagian komponen yang digunakan untuk merubah sistem analog ke digital yang dsebut dengan AD konvekter.
3.2 Saran
Sebelum kita melakukan pengukuran ataupun pengecekan suatu komponen, kita harus melakukan kalibrasi terlebih dahulu. Apabila kita ingin mengukur suatu tegangan, arus dan tahanana kita harus mengatur tombol putar pada posisi yang dibutuhkan. Berhati-hati dalam penggunaan alat ukur, di karenakan apabila kita salah dalam mengatur tombol putar dapat mengakibatkan rusaknya alat ukur tersebut.
Daftar pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar