Rabu, 01 Juli 2020

Teknologi Informasi & Multimedia # || 5G


TEKNOLOGI & INFORMASI MULTIMEDIA
“5G”






Nama   : Muhamad Robi Yamin
Npm     : 14416642
Kelas    : 4IB04
Mapel   : Teknologi Informasi & Multimedia












FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS GUNADARMA
2020







Indonesia saat ini tengah memasuki era teknologi 4G dimana secara global teknologi ini telah dikomersilkan sejak tahun 2009. Melihat pengalaman implementasi teknologi seluler dari 1G sampai dengan 4G di Indonesia yang selalu terlambat, maka kajian ini diharapkan dapat menjadi awal persiapan Indonesia dalam menghadapi teknologi 5G dengan mengidentifikasi teknologi seluler saat ini dengan gambaran umum industri telekomunikasi di Indonesia saat ini. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui FGD dan wawancara mendalam kepada regulator, operator, vendor, serta akademisi. Dalam kajian ini didapatkan bahwa Indonesia perlu memetakan key requirement 5G yang sesuai dengan kondisi di Indonesia sehingga dapat disusun roadmap 5G Indonesia.

 



BAB I
PENDAHULUAN

1.1         LATAR BELAKANG
Tidak dapat dipungkiri perkembangan teknologi sangat mepengaruhi kebutuhan konsumen akan ketersediaan dan kelengkapan fitur perangkat telekomunikasi. Jika dahulu, hanya dengan  mengobrol dan mengirim pesan singkat saja sudah cukup. Zaman sekarang ini, semua menuntut adanya komunikasi data, gambar dan video untuk membentuk komunikasi multimedia. Komunikasi multimedia sudah menjadi keharusan dan ini dimungkinkan karena telah terjadinya konvergensii beberapa layanan seperti voice, data, gambar dan video.
Telah banyak aplikasi layanan telekomunikasi yang bisa dinikmati konsumen akibat darii konvergensi layanan yang terjadi. Aplikasi layanan telekomunikasi yang pada awalnya hanya layanan fixed sekarang ini telah dituntut untuk dapat dinikmati menggunakan perangkat bergerak seperti PDA atau Laptop. Beberapa aplikasi layanan multimedia yang sekarang banyak dinikmati antara lain adalah m-learning, m-banking, m-shopping dan lain-lain. Kemajuan teknologi telekomunikasi dan informatika biasa disebut Information and Communication Technology (ICT) telah banyak membantu pengguna dalam kehidupan sehari-hari. (Gunawan Wibisono dan Gunadi Dwi Hutomo, 2010; 3).
Perkembangan teknologi telekomunikasi berkembang secara cepat dari generasi ke generasi. Dimulai dari generasi Fixed Wireline sampai kepada generasi Broadband. Karena kali ini yang akan dibahas broadband, bisa kita lihat pengguna broadband di Indonesia yang setiap tahunnya meningkat.
Teknologi dari layanan broadband terus berkembang, dimulai dari generasi pertama atau biasa disebut dengan istilah 1G, dimana pada generasi ini memiliki standar teknologi Nordic Mobile Telephone (NMT) yang digunakan berbasis analog, kemudian masuk ke generasi 2G teknologi sudah berbasis digital dilanjutkan ke generasi 2.5G dengan peningkatan dalam kapasitas Bandwitdh dari generasi sebelumnya sampai pada tahun 2000-an perkembangan teknologi telekomnikasi di dunia tersebut telah mencapai generasi 4G.
4G merupakan singkatan dari Generasi keempat, istilah yang sering digunakan dalam menggambarkan evolusi berikutnya dalam jaringan komunikasi nirkabel. Sistem komunikasi bergerak 4G adalah suatu projek untuk memecahkan permasalahan yang ada didalam 3G (generasi ketiga) dan untuk menyediakan berbagai layanan baru seperti kualitas suara yang bagus , untuk Video kualitas HD, dan jaringan nirkabel dengan data rate yang tinggi. Istilah 4G digunakan secara luas untuk menyertakan beberapa jenis sistem komunikasi akses broadband nirkabel, tidak hanya untuk sistem telepon seluler saja. Salah satu contohnya untuk menggambarkan istilah 4G adalah MAGIC-Mobile mulitimedia, anytime anywhere, global mobility support, integrated wireless solution and custumized personal service.
Saat ini terdapat 3 perangkat yang mengusung teknologi 4G, yaitu : Longterm evolution (LTE),  Ultra Mobile Broadband (UMB), dan Wimax. LTE merupakan perangkat yang paling banyak digunakan oleh operator saat ini karena mampu memberikan kecepatan akses 10 kali lipat lebih cepat dibandingkan teknologi 3,5G yang hanya memiliki kecepatan akses data 7,2 Mbps.  Secara teori teknologi ini mampu memberikan akses kecepatan hingga 100Mbps. Kelebihan lain yang diberikan oleh LTE ini adalah dapat menghemat biaya pengeluaran operator yang sudah memiliki jaringan 3G dan HSDPA, memiliki jaringan yang cukup luas serta layanan data broadband dalam skala besar.
Indonesia pada akhir tahun 2015 ini baru menerapkan jaringan tekhnologi seluler 4G LTE, sudah jauh tertinggal dengan negara lain di Eropa, Jepang, Korea, Singapura, dan kurang lebih sudah ada 150 negara di dunia sekarang sudah bebas merasakan kecepatan jaringan ini tanpa kendala. Lain halnya di indonesia yang baru meluncurkan jaringan 4G LTE dan masih terkendala banyak hal terkait kecepatan yang belum maksimal, masalah pengaturan spektrum frekuensi yang masih berantakan dan masalah – masalah lain berkaitam dengan regulasi pemerintah.
Beberapa tahun belakang ini telah menjadi isu yang menarik tentang generasi ke lima (5G) untuk kemudian menjadi sebuah standar telekomunikasi yang baru. Seperti telah kita ketahui tentang Long-term Evolution (LTE) yang menjadi bagian dari generasi ke empat (4G), perkembangan generasi ke empat ini telah mencapai titik kesempurnaan. Pada tahun 2013 tepatnya bulan mei, Pengujian pertama kali teknologi Generasi lanjutan dari 4G yaitu Jaringan 5G oleh salah satu vendor perangkat device seluller yaitu Samsung. Samsung berhasil menguji coba platform menggunakan ferkuensi 28 GHz waveband untuk mentransmisikan data dalam kecepatan mencapai 1 Gbps.
5G atau Fifth generation (generasi kelima) adalah sebuah istilah yang digunakan sekarang ini untuk menyebut the next generation after 4G sebagai fase berikutnya dari standart telekomunikasi seluler melebihi standart 4G. Teknologi generasi kelima ini direncanakan akan resmi diliris untuk sistem operasi seluler pada tahun 2020. Untuk itu penulis akan mencoba mengumpulkan secara detail segala informasi berkaitan dengan teknologi 5G.

1.2         RUMUSAN MASALAH
1)             Bagaimana perkembangan dari generasi ke generasi?
2)             Apakah teknologi jaringan 5G itu?
3)             Bagaimana perbedaan 5G dengan generasi sebelumnya?
4)             Seperti apa cara kerja dari teknologi jaringan 5G ini?
5)             Sampai sejauh apa perkembanan teknologi jaringan 5G ini di dunia dan di inodesia?

1.3         TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah 5G ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknologi & Informasi Multimedia yang di tugaskan oleh dosen pengajar.  Selain itu semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.


BAB II
PEMBAHASAN





2.1 Perkembangan Teknologi 5G[3][4]


·           Perjalanan Generasi :
1G – Original analog cellular for voice (AMPS, NMT, TACS) 14.4 kbps
2G – Digital narrowband circuit data (GSM,TDMA, CDMA) 9-14.4 kbps
2.5G – Packet data onto a 2G network (GPRS, EDGE) 20-40 kpbs
3G – Digital broadband packet data (CDMA, EV-DO, UMTS, EDGE) 500-700 kbps
3.5G – Replacement for EDGE is HSPA 1-3 mbps and HSDPA up to 7.2Mbps
4G – Digital broadband packet data all IP (Wi-Fi, WIMAX, LTE) 3-5 mbps
5G – Gigabit per second in a few years (?) 1+ gbps
·           Perkembangan teknologi nirkabel dapat dirangkum sebagai berikut :
1. Generasi pertama : hampir seluruh sistem pada generasi ini merupakan sistem analog dengan kecepatan rendah (low-speed) dan suara sebagai objek utama. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System).
2. Generasi kedua : dijadikan standar komersial dengan format digital, kecepatan rendah – menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT. Antara generasi kedua dan generasi ketiga, sering disisipkan Generasi 2,5 yaitu digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps). Teknologi yang masuk kategori 2,5 G adalah layanan berbasis data seperti GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain CDMA.
3. Generasi ketiga : digital, mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi (high-speed) dan aplikasi multimedia, untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.
4. Generasi keempat: 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G dimana kecepatan transfer datanya dipastikan lebih cepat dibanding 3G.
                           
Dalam teknologi telekomunikasi seluler, teknologi 5G bukan merupakan standar yang merevolusi teknologi generasi sebelumnya. Standar-standar terkait teknologi 5G yang akan muncul nantinya akan mengubah beberapa regulasi telekomunikasi karena regulasi tersebut akan menjadi obsolete. Upaya untuk mengantisipasi hal tersebut, ada beberapa hal yang harus dirumuskan untuk mempersiapkan datangnya standar yang selalu dikaitkan dengan “The Disruptive Standard” (Boccardi et al., 2014).
Beberapa teknologi yang searah dengan teknologi 5G (DMC R&D Centre Samsung, 2015):

2.1.1Massive MIMO

Salah satu teknologi yang digunakan dalam usulan 5G adalah Massive MIMO. MIMO sendiri sudah dipakai dalam teknologi 4G, dimana dalam tiap stasiun pemancar/penerima menggunakan antena lebih dari satu. Misal konfigurasi MIMO 2x2 berarti di sisi pemancar dan penerima masing-masing memiliki 2 antena. Pada LTE-A, konfigurasi MIMO paling banyak yakni 8 antena (Björnson, 2014).

2.1.2. Beyond 6 GHz (mmWave)

Gelombang milimeter / Millimetre wave (mmWave) atau disebut juga millimetre band merupakan frekuensi dengan panjang gelombang antara 10 sampai dengan 1 milimeter. Gelombang milimeter menempati spektrum 30 – 300 Ghz, sehingga dikategorikan sebagai Extremely High Frequency (EHF). Tingginya frekuensi gelombang milimeter serta karakteristik propagasi yang khusus membuat mereka berguna untuk berbagai aplikasi termasuk transmisi data dalam jumlah besar pada jaringan komputer, komunikasi seluler, dan radar. Dimungkinkannya penggunaan kanal bandwidth yang lebih besar: 2GHz, 4GHz, 10GHz bahkan 100GHz menyebabkan kecepatan yang setara dengan penggunaan kabel (fiber) (Rappaport et al., 2013):
HetNet mengacu pada penyediaan jaringan seluler melalui kombinasi dari berbagai jenis sel (misalnya makro, piko atau sel femto) dan teknologi akses yang berbeda (yaitu 2G, 3G, 4G, Wi-fi) (Warren & Dewar, 2014). Dengan mengintegrasikan sejumlah teknologi yang beragam tergantung pada topologi area cakupan, operator dapat berpotensi memberikan pengalaman pelanggan yang lebih konsisten dibandingkan dengan apa yang dapat dicapai dengan jaringan homogen.



Evolusi infrastruktur HetNet dalam teknologi 5G:
·         Small Cells; dengan menempatkan empat smallcell dalam satu makro, tidak hanya memberikan offload data lebih dari 50 persen, tetapi juga meningkatkan kinerja jaringan makro oleh sebesar 315 persen (Hossain, Rasti, Tabassum, & Abdelnasser, 2014).
·         Cloud RAN; C-RAN merupakan arsitektur jaringan seluler baru yang berbasis cloud computing.
·         D2D (Device to Device) Communication.

2.1.4. Software Define Network (SDN)

Teknologi software define radio (SDR) akan memberikan fleksibilitas, power dan biaya yang efisien. Berdasarkan The SDR Forum dalam IEEE working group, SDR merupakan kesatuan dari teknologi hardware dan software dimana sebagian atau semua fungsi operasional radio (termasuk proses physical layer) diimplementasikan dalam software maupun firmware yang dapat dimodifikasi yang bekerja pada programmable processing technologies (Ulversoy, Ulversøy, Software, & Sdr, 2010).
Yang perlu diperhatikan dalam SDN adalah value chain yang akan menjamin kesuksesan teknologi ini. Dalam value chain tersebut perlu adanya dukungan dari pihak lain diluar industri telekomunikasi seperti lembaga pendidikan, kesehatan, pemerintah dan lain-lain, dukungan organisasi ini yang akan memungkinkan sebuah jaringan bersifat ubiquitous sehingga end-user dapat menikmati seluruh layanan tersebut (Wireless Innovation Forum, 2011).

2.1.5. Cognitive Radio Network (CRN)

Radio kognitif pertama kali dikemukakan pada tahun 1999 oleh Mitola. Radio kognitif dapat
meningkatkan utilisasi spektrum dengan cara mencari secara terus menerus frekuensi (spectrum sensing) yang kosong (tidak terpakai) secara real time. Dalam radio kognitif, hal yang diperhatikan adalah: spectrum sensing; manajemen spektrum dan handoff; serta alokasi spektrum dan sharing spektrum (B. Wang& Liu, 2011).

Visible Light Communication (VLC) merupakan teknologi komunikasi data dengan menggunakan cahaya sebagai carrier.

Frekuesi yang digunakan teknologi VLC adalah 430 THz sampai dengan 790 THz yang pada dasarnya merupakan cahaya tampak oleh mata manusia. Penggunaan frekuensi yang tinggi akan memberikan data rate yang tinggi tetapi seperti sifat cahaya, VLC tidak dapat menembus sebagian besar benda dan dinding tembok. Teknologi VLC dapat menggunakan atau reuse infrastruktur penerangan jalan sehingga penggunaan infrastruktur akan lebih efisien. Standar IEEE yang pertama dalam perkembangan teknologi VLC dikeluarkan pada tahun 2011 yaitu standar 802. 15.7 yang didalamnya mengatur standar spesifikasi desain link layer dan physical layer. Pencapaian teknologi VLC sampai dengan saat ini adalah 1 Gbps link capacity dan masih perlu dikaji lebih lanjut untuk dapat menghasilkan potensi maksimal dari teknologi VLC.


2.2    Perbandingan jaringan 5G dengan generasi sebelumnya[4]


Secara mendasar, perbedaan jaringan 4G dan 5G adalah besar kecepatan internetnya. Jaringan 5G tentu lebih cepat dari 4G. Jaringan 4G dapat mencapai kecepatan hingga 100 Mbps dan itu adalah kecepatan yang tinggi. Dengan kecepatan seperti itu maka kita bisa mendownload film 5 GB hanya 5 menit saja.

Sedangkan untuk jaringan 5G, kecepatannya digadang-gadang dapat mencapai lebih dari 1 Gbps atau 1000 Mbps. Itu berarti minimal 10 kali lebih cepat daripada 4G. Dengan kecepatan sebesar itu, kemungkinan kehadiran teknologi jaringan 5G akan memunculkan teknologi smartphone yang lebih canggih daripada saat ini.Untuk lebih memahami, kita akan bahas perbedaan dari generasi pertamanya :

1.             Generasi Pertama

·         1G
Untuk generasi pertama, ponsel yang digunakan merupakan ponsel klasik. Tidak pas disebut smartphone, karena ponsel dengan jaringan 1G ini hanya dapat untuk telepon. Ukuran ponsel besar dengan layar sangat kecil, tidak ada kamera apalagi untuk akses internet. Jaringan 1G merupakan sinyal radio yang ditransmisikan secara analog. Kelemahannya adalah sangat terbatasnya jaringan. Kecepatannya hanya mencapai 14,4 kbps.
2.             Generasi Kedua

·           2G
Jaringan 2G telah beralih ke teknologi digital.Jaringan ini dijadikan standar komersial format digital.Dengan kecepatan rendah-menengah sekitar 9-14,4 kbps. Contohnya adalah GSM dan CDMA2000.
·           2,5G (GPRS)

Jaringan ini merupakan peningkatan dari jaringan 2G.Teknologi yang masuk kategori ini adalah GPRS (General Packet Radio Service), dengan kecepatan 56 kbps hingga 115 kbps.Kemampuannya telah dapat mengakses internet, mengirim email dan mengirim gambar(MMS), meski dengan kemampuan sangat terbatas.
·           2,75G (EDGE)
Jaringan EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution), merupakan teknologi evolusi dari GSM.Kecepatannya mencapai 3 kali dari GPRS dengan kemampuan yang sama yaitu dapat akses internet, email dan MMS.

3.             Generasi Ketiga

·           3G
Jaringan 3G disebut WCDMA/UMTS dengan kemampuan setingkat lebih tinggi daripada EDGE. Secara teori kecepatannya dapat mencapai 480 kbps, sehingga dimungkinkan dapat melakukan video streaming dan video calling.
·           3,5G/3G+ (HSDPA)
HSDPA (High Speed Downlink Packet Acces) merupakan pengembangan dari 3G. Kemampuannya sama dengan 3G namun dengan kualitas gambar yang lebih baik.
·           HSUPA
HSUPA (High Speed Uplink Packet Access) pertama kali dikomersialkan tahun 2007. HSUPA memperbaiki kecepatan uplink hingga mencapai 5,76 Mbps, dengan begitu kemampuannya meningkat dalam hal mengunggah gambar, video hingga dapat melakukan video conference dan game real time dengan mudah.
·           HSPA 
HSPA (High Speed Packet Access) merupakan pengembangan dari teknologi 3G sehingga kemampuan meningkat jauh lebih cepat.HSPA dapat disejajarkan dengan EV-DO yang merupakan pengembangan dari CDMA2000.
·           HSPA+
HSPA+ (High Speed Packet Access +) disebut evolusi dari HSPA dengan teknologi standar pita lebar nirkabel. Kecepatannya saat donwlink mencapai 42 Mbps dan saat Uplink mencapai 11 Mbps.          
·           EV-DO
EV-DO (Evolution Data Optimized) merupakan sebuah standar wireless broadband berkecepatan tinggi.Istilah EV-DO secara resmi dikeluarkan oleh CDMA2000.EV-DO merupakan salah satu dari standar wireless 3G selain WCDMA.
4.             Generasi Keempat


·           4G (LTE)
Teknologi generasi keempat atau 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G adalah 3G anda beyond. Teknologi 4G akan merupakan sistem berbasis IP Terintegrasi penuh. Jika konversi teknologi kabel dan nirkabel telah tercapai maka akan menghasilkan kecepatan 100 Mbps dengan kualitas premium dan keamanan tinggi serta harga yang terjangkau.
5.      Generasi Kelima
·           5G

Teknologi 5G merupakan teknologi generasi kelima. Jika dengan 4G saja kecepatannya begitu tinggi, bagaimana bila dengan 5G ini. Kecepatan 5G digadang-gadang dapat mencapai lebih dari 1 Gbps, jauh lebih cepat daripada 4G. Dengan kecepatan yang luar biasa tinggi itu maka dimungkinkan muncul teknologi-teknologi baru berbasis teknologi 5G. Itulah perbedaan 4G dan 5G serta generasi sebelumnya. Kehidupan manusia memang tak dapat dipisahkan lagi oleh teknologi internet. Semakin tinggi teknologinya maka semakin memudahkan manusia dalam beraktivitas.


2.3        Prinsip Kerja 5G[2]



Jaringan 5G yang sekarang ini direncanakan akan beroperasi dengan pita frekuensi tinggi dari spektrum nirkabel antara 30GHz hingga 300GHz. Pita ini disebut spektrum gelombang milimeter. Gelombang milimeter ini bisa mentransfer data dengan kecepatan sangat tinggi, tapi mereka tidak berpindah menggunakan gelombang frekuensi yang lebih rendah yang digunakan dalam jaringan 4G. Gelombang ini juga susah melewati tembok, bangunan dan penghalang lainnya.
Pada jaringan yang lebih rendah seperti 4G LTE, antena bisa terpisah jauh dan penghalang-penghalang di atas bukanlah masalah besar. Tapi saat jaringan 5G dibangun, para operator seluler harus menggunakan lebih banyak antena untuk memperoleh jangkauan yang sama dengan jaringan yang saat ini ada. Anda akan melihat antena mini di mana-mana.
Itulah sebabnya beberapa perusahaan seperti Qualcomm dan Intel bereksperimen menggunakan jarak sub-6 Ghz untuk menambah sinyal gelombang milimeter dengan sesuatu yang lebih stabil. Untuk saat ini jaringan 5G masih dalam bentuk yang sangat awal.

2. 4   Uji Coba Teknologi Jarinngan 5G dan Target pemasarannya[1]


·                Uji Coba
Dalam sebuah demonstrasi 5G yang dilakukan perusahaan Ericsson menggunakan interface radio dan teknologi Multiple-Input Multiple-Output (MIMO), teknologi 5G menghasilkan hasil kecepatan hingga 5 Gbps pada jaringan frekuensi 15 GHz.
·                Target pemasatan atau rencana peluncuran
Berdasarkan pada kongres Mobile World Congress (MWC) yang dihadiri oleh Nokia, Huawei, dan Ericsson di Barcelona, teknologi 5G masih belum dapat dipastikan tanggal lirisnya karena masih dalam tahap pengembangan. Namun, Nokia dan operator Jepang NTT DoComo berasumsi bahwa teknologi 5G akan diliris pada Tokyo Olympics tahun 2020.
Di Korea Selatan, teknolgi 5G ini sedang dikembangkan dan diprediksi kecepatan maksimalnya dapat mencapai 100 kali lebih cepat dibanding teknologi 4G, atau lebih tepatnya 10Gbps (10 Giga bit per detik)[4]. Rencananya, jaringan 5G akan mulai diterapkan di Korea Selatan pada tahun 2017 dan baru dapat digunakan secara komersial pada tahun 2020.

2.5   Perkembangan 5G di dunia dan Indonesia[1][5]


inisiatif jaringan 5G dimulai pada 2012. Ketika itu, International Telecommunications Union (ITU) mengadakan gelaran 'International Mobile System beyond 2020.  Pada tahun yang sama, pemerintah Inggris membuka pusat penelitian 5 di Universitas Surrey. Tempat ini dibangun sebagai untuk menguji kecepatan layanan 5G. Sementara itu pada 2015, Pemerintah China, Jepang, dan Korea Selatan menanamkan investasi sebesar USD3-4 miliar untuk menguji layanan 5G di negara masing-masing. Konsensus global pada 2015 mencapai pencapaian bahwa 5G telah menjadi identik dengan 10 kecepatan data 10 GB per second dengan menggunakan spektrum 28 GHz. Hingga saat ini, beberapa perusahaan teknologi telah melakukan uji coba layanan 5G. salah satunya adalah, AT&T yang telah memulai pengujian 5G di Texas.
Belum meratanya jaringan 4G LTE di bebagai negara termasuk Indonesia ternyata tidak menghalangi para peneliti untuk terus mengembangkan jaringan internet berkecepatan tinggi.Setelah tahun lalu Korea Selatan melalui Samsung berhasil menemukan jaringan 5G berkecepatan 7.5 Gbps, kini giliran peneliti dari University of Surrey di UK yang unjuk gigi.
Tidak tanggung-tanggung, jaringan 5G yang mereka temukan bisa melesat diatas kecepatan 1 Tbps (satu terabit per detik). Ini artinya kecepatan jaringan 5G ini lebih dari 60000x kecepatan 4G LTE saat ini!
Direktur dari 5G Innovation Centre (5GIC) Profesor Rahim Tafazolli bahkan menyatakan bahwa penemuan ini memecahkan rekor sebagai jaringan wireless dengan kecepatan internet paling tinggi di dunia hingga saat ini.
Saat ini jaringan 5G super cepat ini masih terbatas pada pengujian di dalam kampus Univeristy of Surrey dengan radius jangkauan hingga 100 meter. Namun pada 2016 dan 2017 nanti para peneliti akan mulai memancarkan jaringan ini ke luar kampus, hingga puncaknya pada 2018 bakal didemonstrasikan ke publik.
Kecepatan 1 Tbps ini sama besarnya dengan kecepatan internet yang mampu diusung fiber optics, hanya saja ini dicapai secara wireless. Pencapaian ini pun ternyata masih belum final. Mereka masih menargetkan untuk terus menurunkan latensi hingga dibawah satu milidetik untuk mencapai kecepatan yang lebih maksimal lagi.
Tafazolli memprediksi bahwa di masa depan, entah pada tahun 2020, 2030, atau 2040, aplikasi bakal semakin membutuhkan kecepatan internet yang tinggi. Pada saat itulah koneksi 5G super cepat ini bakal dibutuhkan dan mulai menjadi standard.





BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Masa depan menjadi semakin sulit diprediksi setiap tahun. Jadi kita harus selalu mengharapkan peningkatan kecepatan perubahan teknologi. Dalam tulisan ini, yang terpenting adalah konsep ponsel 5G dan arsitekturnya yang akan menjadi mobile revolution baru di pasar ponsel. Teknologi mobile ini akan menawarkan kecepatan data yang tinggi dan komunikasi yang handal dengan harga terjangkau. Kami menyimpulkan bahwa ini adalah saat yang tepat untuk berinvestasi di perusahaan pemula. Saat ini pengguna ponsel memiliki banyak kesadaran akan teknologi ponsel. Teknologi 5G menggabungkan semua jenis fitur canggih yang membuat teknologi mobile 5G paling kuat dan diminati dalam waktu dekat. Namun, keberhasilan akhir dari sistem komunikasi bergerak 5G akan bergantung pada kapan penerapannya sepenuhnya dan layanan dan konten baru tersedia bagi pengguna.

DAFTAR PUSTAKA



[2]http://technopark.surakarta.go.id/id/media-publik/sains-dan-edukasi/356-apa-itu-5g-dan-bagaimana-cara-kerjanya
[3] http://x4-kingdom.blogspot.co.id/2012/04/tentang-1g-2g-3g-4g-gsm-dan-cdma.html
[5] http://miqbal.staff.telkomuniversity.ac.id/5g-fifth-generation/