Rabu, 15 Maret 2017

Ilmu Budaya Dasar

LATAR BELAKANG ILMU BUDAYA DASAR

Latar belakang diberikannya mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, selain melihat konteks budaya Indonesia, juga sesuai dengan program pendidikan di perguruan tinggi. Rapat rektor-rektor universitas/institut negeri seIndonesia yang diselenggarakan pada tanggal 11 s/d 13 Oktober 1971 di Tugu menyimpulkan pentingnya pemberian mata kuliah basic social science (Ilmu Sosial Dasar) dan basic humanities (ilmu budaya dasar) dalam rangka menyempurnakan pembentukan sarjana. Maka dalam rapat kerja para pengajar tanggal 25 s/d 28 Oktober 1971 yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Departemen P dan K diputuskan bahwa kedua mata kuliah tsb. (ISD dan IBD) akan diberikan di semua fakultas dalam lingkungan universitas/institut negeri di seluruh Indonesia, yang kemudian ditegaskan dalam surat Direktur Pendidikan Tinggi nomor 1338/DPT/A/71.
Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:

1.   Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatanikatan primordial, kesukuan, dan kedaerahan.
2. Proses pembangunan yang sedang berlangsung dan terus-menerus         menimbulkan dampak positif dan dampak negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusia pun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini ialah timbulnya konflik dalam kehidupan.
3.    Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan           kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang di samping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segisegi yang negatif. Akibat dampak negatif teknoiogi, manusia kini menjadi resah, gelisah.
 

TUJUAN BELAJAR ILMU BUDAYA DASAR

Adapun tujuan ilmu budaya dasar adalah mengembangkan kepribadian, kepekaan, dan wawasan pemikiran yang berkenaan dengan kebudayaan agar daya tangkap, persepsi, dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat lebih manusiawi atau halus. Tujuan ilmu budaya dasar tersebut diharapkan dapat:
1.   Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya sehingga mereka akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
2. Memberi kesempatan kepada para mahasiswa untuk dapat memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.  Mengusahakan agar para mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengotakkan disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita amat sempit dan condong membuat manusia spesialis yang berpandangan kurang luas. Mata kuliah ini berusaha menambah kemampuan mahasiswa untuk menanggapi masalah dan nilai-nilai dalam lingkungan masyarakat mereka khususnya, dan masalah nilai-nilai umumnya, tanpa terikat oleh disiplin mereka.
4.   Menjembatani para akademisi kita agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam berkomunikasi. Kalau cara berkomunikasi ini baik, komunikasi selanjutnya akan lebih memperlancar pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang keahlian. Meskipun spesialisasi sangat penting, spesialisasi yang terlalu sempit akan membuat dunia seorang sarjana menjadi terlalu sempit. Masyarakat yang percaya pada pentingnya modernisasi tidak akan dapat memanfaatkan secara penuh sarjana-sarjana demikian, sebab modernisasi memerlukan orang yang berpandangan luas.
HUBUNGAN ILMU BUDAYA DASAR DENGAN MANUSIA & KEBUDAYAAN
Ilmu Budaya Dasar merupakan ilmu yang mempelajari tentang nilai-nilai kebudayaan, serta berbagai macam masalah manusia dalam kehidupan sehari-hari, agar kita sebagai manusia dapat memiliki pandangan yang luas serta intelektual yang tinggi. Dengan mempelajari ilmu budaya dasar ,menjadikan kita dapat lebih lancar berkomunikasi serta memilki latar belakang yang cukup luas tentang kebudayaan, hubungan antar sesama manusia, alam, lingkungan dan dengan sang Pencipta alam semesta ini. Ilmu budaya dasar di harapkan dapat menjadikan masyarakat Indonesia khususnya para mahasiswa untuk dapat mengembangkan kebudayaan Indonesia dengan lebih kreatif sehingga kebudayaan Indonesia tidak d jajah oleh kebudayaan asing dari luar.
Latar belakang ilmu budaya dasar adalah dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia adalah kenyataan yang terjadi bahwa, bangsa Indonesia terbagi atas beragam suku bangsa serta berbagai macam budaya yang ada di dalamnya, pergeseran nilai budaya dengan sendirinya yang berdampak kepada kpribadian manusia, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, yang akhirnya dapat menimbulkan masalah dengan tatanan nilai kebudayaan yang ada di Indonesia.
Hakekat Kebudayaan antara lain meliputi:

1.    Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
2.   Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan kebudayaan itu tidak dapat  hilang setelah generasi tidak ada.
3.    Kebudayan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.
4.   Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang memberikan kewajiban                kewajiban.
HUBUNGAN ILMU BUDAYA DASAR DENGAN MANUSIA & KESUSASTRAAN
IBD yang dihubungkan dengan puisi
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik dan terpadu serta utuh yang dipadatkan kata-katanya.
        Hubungan ilmu budaya dasar dengan puisi. Puisi termasuk seni sastra , sedangkan sastra bagian dari kesenian dan kesenian adalah unsur dari kebudayaan . Kepuitisan , keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :

1.   Figura bahasa seperti gaya personafikasi , metafora , dsb Sehingga puisi   menjadi  lebih segar dan hidup.
2.   Kata kata yang ambiquitas yaitu kata kata memiliki maknaganda.
3.   Kata kata berjiwa yaitu kata kata yang berisi  perasaan dan
      pengalaman jiwa penyair.
     4.   Kata kata yang konotatif.
5.   Pengulangan yang berfungsi untuk mengintensifkan hal -hal yang
      dilukiskan Sehingga lebih menggugah hati.

Alasan yang mendasari penyajian puisi dalam perkuliahan Ilmu Budaya Dasar
Hubungan puisi dengan pengalaman hidup perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “Pengalaman Perwakilan” . Imaginatif Entry yaitu kemampuan
Puisi dan Keinsyafan / kesadaran Individual dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk menjenguk hati  / pikiran manusia.
Hubungan puisi dengan Keinsyafan Sosial secara Imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi berupa:
1.     Penderitaan dan Ketidakadilan
2.     Perjuangan untuk Kekuasaan
3.     Konflik dengan sesama

 sumber :

http://arti-definisi-pengertian.info/tujuan-mempelajari-ilmu-budaya-dasar/ 

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/ilmu-budaya-dasar-51/ 

http://ibdks.blogspot.co.id/