MAKALAH
SOFTSKILL MAKALAH
TEORI
LINGKUNGAN
(Asas-asas pengetahuan lingkungan
dan sumber daya alam)
Nama : Muhamad Robi
Yamin
Kelas : 2IB04
Npm : 14416642
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat limpahan rahmat , hidayahnya dan karunianya saya dapat
menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini
saya akan membahas mengenai “Asas-Asas Pengetahuan lingkungan”.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Andi
Ansur Pramata Muhibah Hadmar selaku dosen mata kuliah Teori Lingkungan yang
telah memberikan tugas ini. Saya menyadari bahwa banyak kekurangan yang
mendasar pada makalah ini . oleh karena itu saran dan kritik yang membangun
dari pembaca sangat saya harapkan guna penyempurnaan makalah selanjutnya.
Harapan saya membuat makalh ini bisa membantu menambah
wawasan, pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah
ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Demikian makalah ini
saya buat , semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Bekasi, 10 oktober 2017
Muhamad
Robi
Daftar isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Ilmu
lingkungan adalah salah satu ilmu yang mengintegrasikan berbagai ilmu yang
mempelajari jasad hidup (termasuk manusia) dengan lingkungannya, antara lain
aspek sosial, ekonomi, kesehatan, pertanian, sehingga ilmu ini dapat dikatakan
sebagai poros, tempat berbagai azas dan konsep berbagai ilmu yang saling
terkait satu sama lain untuk mengatasi masalah hubungan antara jasad hidup
dengan lingkungannya.
Azas didalam suatu ilmu pada dasarnya
merupakan penyamarataan kesimpulan secara umum, yang kemudian digunakan sebagai
landasan untuk menguraikan gejala (fenomena) dan situasi yang lebih spesifik.
Azas dapat terjadi melalui suatu penggunaan dan pengujian metodologi secara
terus menerus dan matang, sehingga diakui kebenarannya oleh ilmuwan didunia
ini. Tetapi ada pula azas yang hanya diakui oleh sekelompok ilmuwan tertentu
saja, karena azas ini hanya merupakan penyamarataan secara empiris saja dan
hanya benar pada situasi dan kondisi tertentu saja, sehingga terkadang azas ini
menjadi bahan pertentangan.
Asas di dalam suatu ilmu yang sudah
berkembang digunakan sebagai landasan yang kokohdan kuat untuk mendapatkan
hasil, teori dan model seperti pada ilmu lingkungan. Untukmenyajikan asas dasar
ini dilakukan dengan mengemukakan kerangka teorinya terlebihdahulu, kemudian
setelah dipahami pola dan organisasi pemikirannya baru dikemukakanfakta-fakta
yang mendukung dan didukung, sehingga asas-asas disini sebenarnyamerupakan satu
kesatuan yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain (sesuai
dengan urutan logikanya). Secara umum
azas yang terdapat pada ilmu lingkungan terdapat 14 azas yang didalamnya
mengenai kehidupan makhluk hidup, alam, energi, ekosistem maupun populasi, dll.
Lingkungan merupakan tempat untuk melakukan
aktifitas-aktifitas semua makhluk hidup. Makhluk hidup tidak memungkinkan hidup
sendiri tanpa interaksi dengan lingkungan. Interaksi yang dilakukan terus
menerus mengakibatkan banyak
perubahan-perubahan yang mempunyai efek negatif dan positif pada lingkungan.
Permasahan perubahan akan teratasi ketika makaluk hidup sadar akan pembelajaran
mengenai pengetahuan lingkungan. Pengetahuan lingkungan memiliki banyak pokok
pembahasan. Banyaknya pokok pembahasan dirangkum dalam mata perkuliahan yaitu
pengetahuan lingkungan. Didalam mata perkulliahan untuk pemahaman lebih lanjut
maka perlu pembahasan mengenai asas-asas
pengetahuan lingkungan.
Asas-asas pengetahuan lingkungan memberikan
sebuah keterangan dimana sangat berfungsi dalam pembelajaran pengetahuan
lingkungan. Asas asas memberikan dasar untuk perkembangan ilmu mengenai
pemahaman pengatahuan lingkungan.
1.2 Maksud dan tujuan
Tujuan dari
penulisan makalah ini adalah :
a).
Mengetahui asas-asas pengetahuan lingkungan
b). Contoh
dari masing-masing asas lingkungan
1.3 Ruang lingkup
Adapu ruang lingkup yang akan di bahas pada makalah
ini adalah sebagai berikut :
a).
Pengertian Ekologi dan Lingkungan secara umum
b).
Pengertian Ekologi dan ilmu Lingkungan Secara Umum
c).
Perbedaan Ekologi dan ilmu Pengetahuan
d). Asas
Asas pengetahuan Ilmu Lingkungan
e).
Pengertian Sumber Daya Alam
f). Sumber
Daya Alam Yang Ada Di Indonesia
g). Hubungan
Sumber Daya Alam Dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
h).
Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati Dan Non Hayati
i). Landasan
Kebijaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Alam
j).
Karakteristik Ekologi Dan Sumber Daya Alam
k). Daya
Dukung Lingkungan Terhadap Sumber Daya Alam
l). Keterbatasan Kemampuan Manusia Dalam Mengelola
Sumber Daya Alam
BAB II
PEMBAHASAN
A). Asas Asas
Pengetahuan Lingkungan
2.1 Pengertian Ekologi dan lingkungan secara umum.
1). Ekologi
Secara bahasa, ekologi berasal dari bahasa
Yunani (Greek) yaitu oikos dan logos yang berarti rumah/habitat dan ilmu. Ernst
Haeckel merupakan orang pertama yang menggunakan istilah ekologi. Ekologi
adalah ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara mahluk
hidup dengan sesamanya dan mahluk hidup dengan komponen sekitarnya. Ekologi
sebenarnya mempertanyakan tentang berbagai hal seperti :
a. Bagaimana alam bekerja
b. Bagaimana spesies beradaptasi dalam
habitatnya
c. Apa yang diperlukan dari habitatnya untuk
melangsungkan kehidupan
d. Bagaimana mereka mencukupi materi dan
energi
e. Bagaimana mereka berinteraksi dengan
spesies lain
f. Bagaimana individu dalam spesies itu
diatur dan berfungsi sebagai populasi
Ekologi erat
kaitannya dengan ekosistem. Oleh karena itu pengertian ekologi dapat.
2). Ilmu
lingkungan
Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh
usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia
dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar
dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan
membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu
yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia
baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi
lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan
biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua
orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun
sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik
berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda
mati yang ada di sekitar. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama
manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang
membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian
seseorang.
2.2 Pengertian ekologi dan ilmu ingkungan menurut para
ahli
Selain
definisi umum mengenai pengertian ekologi, ada pula pengertian ekologi yang
dikemukakan menurut para ahli. Pengertian ekologi menurut definisi para ahli
adalah sebagai berikut :
Pengertian Ekologi Menurut Miller (1975)
Menurut Miller tentang pengertian ekologi yang menggemukakan bahwa ekologi
adalah suatu ilmu mengenai hubungan timbal balik diantara organisme serta
sesamanya dan juga dengan lingkungannya.
Pengertian
Ekologi Menurut Otto Soemarwoto, pengertian ekologi adalah suatu ilmu
mengenaihubungan timbal balik diantara makhluk hidup dengan lingkungan
sekitarnya.
Pengertian Ekologi Menurut C. Elton,
ekologi adalah suatu ilmu yang mengkaji sejarah alam atau juga perkehidupan
alam dengan secara ilmiah
Pengertian Ekologi Menurut Resosoedarmo,
pengertian ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungan.
Pengertian Ekologi Menurut
Andrewarthaekologi, adalah suatu ilmu yang membahas penyebaran dan juga
kemelimpahan organisme
Pengertian Ekologi Menurut Krebsekologi,
adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengkaji suatu interaksi yang menentukan
adanya penyebaran dan juga kemelimpahan organisme
Pengertian Ekologi Menurut Eugene P. Odum,
ekologi adalah suatu kajian terstruktur serta fungsi alam, tentang suatu
struktur dan juga interaksi diantara sesama organisme dengan lingkungannya.
2.3 Perbedaan ekologi dan ilmu lingkungan
Perbedaan
mendasar antara ekologi dan lingkungan adalah bahwa lingkungan merupakan segala
sesuatu di dunia sementara ekologi adalah ilmu yang mengkaji tentang organisme
dengan lingkungannya.
Komponen lingkungan dijelaskan dalam hal hubungan
mereka dengan ekologi.
Lingkungan bisa ada tanpa kehidupan, tetapi ekologi
dasarnya berhubungan dengan kedua entitas biotik dan abiotik.
2.4 Asas-asas pengetahuan ilmu lingkungan
Pengetahuan
lingkungn memeiliki beberapa asas dalam pengembangannya. Asas- asas tersebut
diantaranya yaitu :
ASAS
1 (HUKUM THERMODINAMIKA I).
Semua energi
yang memasuki sebuah organisme hidup, populasi atau ekosistem dapat dianggap
sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu
bentuk ke bentuk yang lain tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau
diciptakan.
Asas ini
adalah sebenarnya serupa dengan hokum Thermodinamika I, yang sangat
fundamental dalam fisika. Asas ini
dikenal sebagai hukum konservasi energi dalam persamaan matematika.
Contoh:
Banyaknya
kalori, energi yang terbuang dalam
bentuk makanan diubah oleh jasad hidup menjadi energi untuk tumbuh, berbiak,
menjalankan proses metabolisme, dan yang terbuang sebagai panas.
ASAS 2 (Tak ada system pengubahan energi
yang betul- betul efisien).
Pengertian:
Asas ini tak
lain adalah hokum Thermodinamika II, Ini berarti energi yang tak pernah hilang
dari alam raya, tetapi energi tersebut akan terus diubah dalam bentuk yang
kurang bermanfaat.
Asas
ini sama dengan hukum termodinamika
kedua dalam ilmu fisika. Hal ini berarti meskipun energi itu tidak pernah
hilang, namun demikian energi tersebut akan diubah dalam bentuk yang kurang
bermanfaat. Secara keseluruhan energi di planet kita ini terdegradasi dalam
bentuk panas tanpa balik, yang kemudian beradiasi ke angkasa.
Dalam sistem
biologi, energi yang dimanfaatkan baik oleh jasad hidup, populasi maupun
ekosistem kurang efisien, karena masukan energi dapat dipindahkan dan digunakan oleh organisme hidup yang lain.
Contohnya pada piramida makanan, tingkatan konsumen yang paling bawah
mendapatkan asupan energi yang banyak,
sebaliknya konsumen paling atas hanya mendapatkan sedikit, disamping itu
pada setiap tingkatanpun energi tidak dimanfaatkan secara efisien (banyak
terbuang).
Energi yang
dapat dimanfaatkan oleh kita seperti tumbuhan, hewan, ikan dsb., itu termasuk
kategori sumber alam, namun demikian apakah sumber alam ini dapat diukur
manfaatnya dan apa batasan sumber alam tersebut?.
Sumber alam
adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh organisme hidup, populasi, atau
ekosistem yang pengadaannya hingga ke tingkat optimum atau mencukupi, sehingga
akan meningkatkan daya pengubahan energi.
ASAS
3 (Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman, termasuk kategori
sumberdaya alam.)
Pengertian:
Pengubahan
energi oleh system biologi harus Berlangsung pada kecepatan yang sebanding
dengan adanya materi dan energi di lingkungannya. Pengaruh ruang secara asas
adalah beranalogi dengan materi dan energi sebagai sumber alam.
Contoh:
Ruang yang
sempit: dpt mengganggu proses pembiakan organisme dg kepadatan tinggi.
ASAS
4 (Untuk semua kategori sumber daya alam, kalau pengadaannya sudah mencapai
optimum, pengaruh unit kenaikannya
sering menurun dengan penambahan sumberalam itu sampai ke suatu tingkat
maksimum. Melampaui batas maksimum ini tak akan ada pengaruh yang menguntungkan
lagi).
Untuk semua
kategori sumber alam (kecuali keanekaragaman dan waktu) kenaikan pengadaannya
yang melampui batas maksimum, bahkan akan berpengaruh merusak karena kesan
peracunan. Ini adalah asas penjenuhan.
Untuk banyak gejala sering berlaku kemungkinan penghancuran yang disebabkan oleh pengadaan sumberalam
yang sudah mendekati batas maksimum.
Asas 4
tersebut terkandung arti bahwa pengadaan sumberalam mempunyai batas optimum,
yang berarti pula batas maksimum, maupun batas minimum pengadaan sumberalam
akan mengurangi daya kegiatan sistem biologi.
Contoh:
Pada keadaan
lingkungan yang sudah stabil, populasi hewan atau tumbuhannya cenderung
naik-turun (bukan naik terus atau turun terus). Maksudnya adalah akan terjadi
pengintensifan perjuangan hidup, bila
persediaan sumberalam berkurang. Tetapi
sebaliknya, akan terdapat ketenangan kalau sumberalam bertambah.
ASAS
5
Pada asas 5
ini ada dua hal penting, pertama jenis
sumber alam yang tidak dapat menimbulkan rangsangan untuk penggunaan lebih
lanjut, sedangkan kedua sumber alam yang dapat menimbulkan rangsangan untuk
dapat digunakan lebih lanjut.
Contoh:
Suatu jenis
hewan sedang mencari berbagai sumber makanan. Kemudian didapatkan suatu jenis
tanaman yang melimpah di alam, maka hewan tersebut akan memusatkan perhatiannya
kepada penggunaan jenis makanan tersebut. Dengan demikian, kenaikan sumberalam
(makanan) merangsang kenaikan pendayagunaan.
ASAS 6
Individu dan
spesies yang mempunyai lebih banyak
keturunan daripada saingannya, cenderung berhasil mengalahkan saingannya.
Pengertian:
Asas ini
adalah pernyataan teori Darwin dan Wallace.
Pada jasad hidup terdapat perbedaan sifat keturunan Dalam hal tingkat
adaptasi terhadap faktor lingkungan fisik atau biologi. Kemudian timbul
kenaikan kepadatan populasinya sehingga timbul persaingan. Jasad hidup yang
kurang mampu beradaptasi akan kalah dalam persaingan. Dapat diartikan pula
bahwa jasad hidup yang adaptif akan mampu menghasilkan banyak keturunan
daripada yang non-adaptif.
Pada asas
ini berlaku “seleksi alam”, artinya bagi spesies-spesies yang mampu beradaptasi
baik dengan faktor biotik maupun abiotik, dia akan berhasil daripada yang tidak
dapat menyesuaikan diri. Dapat diartikan pula, spesies yang adaptif akan mampu
menghasilkan keturunan lebih banyak daripada yang non adaptif, Sehingga
individu-individu yang adaptif ini mempunyai kesan lebih banyak merusak
ASAS 7
Kemantapan
keanekaragaman suatu komunitas lebihtinggi di alam yang “mudah diramal”.
Pengertian :
“Mudah
diramal” : : adanya keteraturan yang pasti pada pola faktor lingkungan pada
suatu periode yang relative lama. Terdapat fluktuasi turun-naiknya kondisi
lingkungan di semua habitat, tetapi mudah dan sukarnya untuk diramal berbeda dari satu habitat ke habitat
lain.
ASAS
8
Sebuah
habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson, bergantung kepada
bagaimana niche dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut.
Pengertian:
Kelompok
taksonomi tertentu dari suatu jasad hidup ditandai oleh keadaan lingkungannya
yang khas (niche), tiap spesies mempunyai niche tertentu. Spesies dapat hidup
berdampingan dengan spesies lain tanpa persaiangan, karena masing-masing
mempunyai keperluan dan fungsi yang berbeda di alam.
Pada asas
ini menyatakan bahwa setiap spesies mempunyai nicia tertentu, sehingga
spesies-spesies tersebut dapat berdampingan satu sama lain tanpa berkompetisi,
karena satu sama lain mempunyai kepentingan
dan fungsi yang berbeda di alam. Tetapi apabila ada kelompok taksonomi
yang terdiri atas spesies dengan cara makan serupa, dan toleran terhadap
lingkungan yang bermacam-macam serta luas, maka jelas bahwa lingkungan tersebut
hanya akan ditempati oleh spesies yang keanekaragamannya kecil.
ASAS
9
Pada
lingkungan yang stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas (B/P)
dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot.
Pengertian:
Sistem
biologi menjalani evolusi yang Mengarah kepada peningkatan efisiensi penggunaan
energi dalam lingkungan fisik yang stabil, dan memungkinkan berkembangnya
keaneka-ragaman.
Dalam asas
ini dapat disimpulkan bahwa sistem biologi mengalami evolusi yang mengarah
kepada peningkatan efisiensi penggunaan energi dalam lingkungan fisik yang
stabil, yang memungkinkan berkembangnya keanekaragaman. Dengan kata lain kalau
kemungkinan produktivitas maksimum sudah ditetapkan oleh energi matahari yang
masuk kedalam ekosistem, sedangkan keanekaragaman dan biomassa masih dapat
meningkat dalam perjalanan waktu, maka jumlah energi yang tersedia dalam sistem
biologi itu dapat digunakan untuk menyokong biomassa yang lebih besar. Apabila
asas ini benar, maka dapat diharapkan bahwa dalam komunitas yang sudah
berkembang lanjut pada proses suksesi, rasio biomassa produktivitas akan lebih
tinggi bila dibandingkan dengan komunitas yang masih muda. Pada kenyataan di
alam memang demikian, sebab spesies bertambah, dan ditemukan pula tumbuhan
berkayu sehingga diperoleh stratifikasi.
ASAS 10
Sistem yang
sudah mantap (dewasa) akan mengekploitasi yang belum mantap (belum dewasa).
Pengertian:
Ekosistem,
populasi atau tingkat makanan yang sudah dewasa memindahkan energi, biomasa, dan keanekaragaman dari tingkat
organisasi yang belum dewasa. Dengan kata lain, energi, materi, dan
keanekaragaman mengalir melalui suatu kisaran yang menuju ke arah organisasi
yang lebih kompleks. (Dari subsistem yang rendah keanekara-gamannya subsistem
yang tinggi keanekaragamannya).
Arti dari
asas ini adalah pada ekosistem,
populasi yang sudah dewasa memindahkan
energi, biomassa, dan keanekaragaman tingkat organisasi ke arah yang belum
dewasa. Dengan kata lain, energi, materi dan keanekaragaman mengalir melalui
suatu kisaran yang menuju ke arah organisasi yang lebih kompleks, atau dari
subsistem yang lebih rendah keanekaragamannya ke subsistem yang lebih tinggi
keanekaragamannya.
ASAS 11
Kesempurnaan
adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung pada kepentingan relatifnya dalam
keadaan suatu lingkungan.
Pengertian:
Populasi
dalam ekosistem yang belum mantap, kurang bereaksi terhadap perubahan
lingkungan fisikokimia dibandingkan dengan populasi dalam ekosistem yang sudah
mantap. Populasi dalam lingkungan dengan kemantapan fisiko kimia yang cukup
lama, tak perlu berevolusi untuk meningkatkan kemampuannya beradaptasi dengan
keadaan yang tidak stabil.
ASAS 12
Lingkungan
yang secara fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman
biologi dalam ekosistem yang mantap, yang kemudian dapat menggalakkan
kemantapan populasi lebih jauh lagi.
Asas ini
merupakan penjabaran dari asas 7, 9 dan 12. Pada komunitas yang mantap, jumlah
jalur energi yang masuk melalui ekosistem meningkat, sehingga apabila terjadi
suatu goncangan pada salah satu jalur, maka jalur yang lain akan mengambil
alih, dengan demikian komunitas masih tetap terjaga kemantapannya. Apabila
kemantapan lingkungan fisik merupakan suatu syarat bagi keanekaragaman biologi,
maka kemantapan faktor fisik itu akan mendukung kemantapan populasi dalam
ekosistem yang mantap dan komunitas yang mantap mempunyai umpan-balik yang
sangat kompleks. Disini ada hubungan antara kemantapan ekosistem dengan
efisiensi penggunaan energi.
ASAS 13
Derajat pola
keteraturan naik-turunnya populasi tergantung pada jumlah keturunan dalam
sejarah populasi sebelumnya yang nanti
akan mempengaruhi populasi itu.
Asas ini
merupakan kebalikan dari asas ke 13, tidak adanya keanekaragaman yang tinggi
pada rantai makanan dalam ekosistem yang belum mantap, menimbulkan derajat
ketidakstabilan populasi yang tinggi.
B). Sumber daya alam
2.5 Pengertian sumber daya alam
Sumber
daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan
kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam
lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di
dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar
sumber daya alam seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan
banyak lagi lainnya.
2.6 Sumber daya alam yang ada di indonesia
Macam-macam
sumber Daya Alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya:
a. Berdasarkan
jenis
Menurut
jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
1.
Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga
sumber daya alam fisik, yaitu sumber daya
alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya : bahan tambang, tanah, air,
dan kincir angin.
2.
Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber
daya alam yang berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan
manusia.
b).
Berdasarkan potensi
Menurut
potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara lain
sebagai berikut.
1.
Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam
yang dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu,
serat kapas, rosela, dan sebagainya.
2.
Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam
yang dimanfaatkan energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air
terjun, sinar matahari, energi pasang surut laut, kincir angin, dan lain-lain.
3.
Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam
yang berupa ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
c). Berdasarkan
Sifat
Menurut
sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
1.
Sumber daya alam yang terbarukan (renewable),
misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, air, dan tanah. Disebut ter barukan karena
dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).
2.
Sumber daya
alam yang tidak terbarukan (nonrenewable), misalnya: minyak tanah, gas bumf,
batu tiara, dan bahan tambang lainnya.
3.
Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara,
matahari, energi pasang surut, dan energi laut.
2.7 Hubungan sumber daya alam dan pertumbuhan ekonomi
di indonesia
Sumber daya alam dan tingkat perekonomian
suatu negara memiliki kaitan yang erat, dimana kekayaan sumber daya alam secara
teoritis akan menunjang pertumbuhan ekonomi yang pesat. Akan tetapi, pada
kenyataannya hal tersebut justru sangat bertentangan karena negara-negara di
dunia yang kaya akan sumber daya alamnya seringkali merupakan negara dengan
tingkat ekonomi yang rendah. Kasus ini dalam bidang ekonomi sering pula disebut
Dutch disease. Hal ini disebabkan negara yang cenderung memiliki sumber
pendapatan besar dari hasil bumi memiliki kestabilan ekonomi sosial yang lebih
rendah daripada negara-negara yang bergerak di sektor industri dan jasa. Di
samping itu, negara yang kaya akan sumber daya alam juga cenderung tidak
memiliki teknologi yang memadai dalam mengolahnya. korupsi,perang saudara,
lemahnya pemerintah dan demokrasi juga menjadi faktor penghambat dari
perkembangan perekonomian negara-negara terebut. Untuk mengatasi hal tersebut,
diperlukan pembenahan sistem pemerintahan, pengalihan investasi dan penyokongan
ekonomi ke bidang industri lain, serta peningkatan transparansi dan
akuntabilitas dalam pemberdayaan sumber daya alam. Contoh negara yang telah berhasil
mengatasi hal tersebut dan menjadikan kekayaan alam sebagai pemicu pertumbuhan
negara adalah norwegia dan bostwana
Walaupun suatu negara memiliki Sumber daya
alam yang berlimpah, belum tentu hal itu dapat memberikan manfaat besar bagi
penduduknya jika tidak dikelola dengan baik. Beberapa fakta telah menunjukkan
bahwa negara-negara yang kaya sumber daya alamnya masih tertinggal keadaan
ekonominya jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang justru sumber daya
alamnya terbatas. Sebagai contoh, negara Jepang memiliki luas wilayah dan
kekayaan alam yang terbatas, tetapi Jepang menjadi negara maju di dunia, lebih
maju dari Indonesia yang memiliki SDA yang melimpah ruah. Oleh karena itu,
pemanfaatan sumber daya alam harus dilakukan secara maksimal dengan berbagai
upaya.
Secara alamiah, penduduk memanfaatkan
potensi sumber daya alam dalam berbagai bentuk aktivitas sesuai dengan sumber
daya alam yang dimilikinya, aktivitas dalam memanfaatkan sumber daya alam dapat
dibagi ke dalam enam aktivitas, yaitu
(1) pertanian, (2) perkebunan, (3) peternakan, (4) perikanan, (5)
pertambangan, dan (6) kehutanan.
1. Aktivitas
Pertanian
Di Indonesia, aktivitas pertanian merupakan
aktivitas utama yang dilakukan oleh sebagian besar penduduknya. Keadaan tanah
yang subur dan di dukung iklimnya membuat penduduk Indonesia banyak mencari
nafkah pada aktivitas pertanian.
2. Aktivitas
Perkebunan
Perkebunan bertujuan untuk menghasilkan
komoditas pertanian dalam jumlah besar. Dengan alasan efektifitas, aktivitas
perkebunan disertai dengan industri pengolahan hasil perkebunan yang sengaja
dibangun di area perkebunan. Komoditas yang dihasilkan biasanya diolah dan
dikemas terlebih dahulu sebelum dijual ke konsumen. Komoditas perkebunan yang
berkembang di Indonesia di antaranya adalah teh, kopi, cokelat, karet, kelapa,
dan kelapa sawit. Saat ini Indonesia menjadi penghasil sejumlah komoditas
perkebunan, seperti tebu, teh, tembakau, kopi, kelapa sawit, cengkih, kelapa,
pala, karet, vanili, lada, dan cokelat.
3. Aktivitas
Peternakan
Perhatikan aktivitas peternakan di
daerahmu. Hewan ternak apa saja yang dibudidayakan di Indonesia? Budi daya
peternakan yang dikembangkan di Indonesia di antaranya sapi, kerbau, kuda,
babi. Selain itu, masih banyak ternak lainnya yang dikembangkan oleh penduduk
secara mandiri, misalnya ayam, kambing, domba, dan lain-lain.
4. Aktivitas
Perikanan
Indonesia memiliki Sumber daya perairan
yang sangat berlimpah. Curah hujan yang cukup tinggi membuat banyak wilayah
yang memiliki sungai, danau, dan waduk. Tempat-tempat tersebut sebagian telah
dimanfaatkan oleh penduduk untuk aktivitas perikanan. Tentu saja sumber daya
alam perikanan yang jauh lebih besar adalah sumber daya alam yang ada di laut.
Luas laut yang sangat besar atau dua per tiga dari luas wilayah Indonesia,
menyimpan berbagai kekayaan alam, khususnya ikan.
5. Aktivitas
Pertambangan
Perusahaan pertambangan dikelola oleh
pemerintah maupun swasta. Banyak perusahaan swasta dari luar Indonesia yang
juga ikut serta melakukan aktivitas penambangan dengan perjanjian tertentu dan
sistem bagi hasil dengan pemerintah Indonesia.
Minyak bumi dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan, baik skala besar seperti PLN, maupun untuk rumah tangga, industri,
kendaraan bermotor. Selain dimanfaatkan untuk konsumsi dalam negeri. produksi
minyak bumi dan gas alam Indonesia juga diekspor ke berbagai negara lain.
6. Aktivitas
Kehutanan
Sumber daya alam hutan merupakan sumber
daya alam yang juga sangat berlimpah di Indonesia. Hutan dimanfaatkan penduduk
untuk berbagai keperluan, baik sebagai sumber pangan, penghasil kayu bangunan
ataupun sebagai sumber tambang dan mineral berharga. Pemanfaatan hutan
selanjutnya dilakukan secara intensif dengan mengambil secara besar-besaran
sumber daya yang ada di dalamnya.
2.8 Pemanfaatan sumber daya aalam hayati dan non
hayati
Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti
oleh pemeliharaan dan pelestarian. Alam mempunyai sifat yang beraneka ragam
namun serasi dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam
harus terus dilakukan untuk mempertahankan keserasian dan keseimbangan itu.
Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat
berkesinambungan, maka tindakan eksploitasi sumber daya alam harus disertai
dengan tindakan perlindungan. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup
harusdilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut:
1.
Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui
dengan hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.
2.
Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi
(campuran).
3.
Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang
efisien, serta (recycling).
4.
Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah
hidup secara damai dengan alam.
2.9 Landasan kebijaksanaan pengelolaan sumber daya
alam
Pemanfaatan SDA secara berlebihan tanpa
memperhatikan aspek pelestariannya dapat meningkatkan tekanan-tekanan terhadap
kualitas lingkungan hidup yang pada akahirnya akan mengancam swasembada atau
kecukupan pangan semua penduduk di Indonesia. Oleh karena peran pemerintah
dalam memberikan kebjakan tentang peraturan pengelolaan SDA menjadi hal yang
penting sebagai langkah menjaga SDA yang berkelanjutan.
Kebijakan yang di buat oleh pemerintah tidak
hanya ditetapkan untuk dilaksanakan masyarakat tanpa pengawasan lebih lanjut
dari pemerintah. Pemerintah memiliki peran agar kebijakan tersebut diterapkan
sebagaimana mestinya oleh masyarakat. Sesuai dengan Undang-undang 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah dan PP No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, dalam bidang
lingkungan hidup memberikan pengakuan politis melalui transfer otoritas dari
pemerintah pusat kepada daerah:
1. Meletakkan daerah pada posisi penting
dalam pengelolaan lingkungan hidup.
2. Memerlukan peranan lokal dalam mendesain
kebijakan.
3. Membangun hubungan interdependensi antar
daerah.
4. Menetapkan pendekatan kewilayahan.
2.1O
Karakteristik ekologi dan sumber daya alam
Untuk menjamin keberlanjutan fungsi layanan
sosial-ekologi alam dan keberlanjutan sumberdaya alam dalam cakupan wilayah
yang lebih luas maka pendekatan perencanaan SDA dengan instrumen penataan ruang
harus dilakukan dengan mempertimbangkan bentang alam dan kesatuan layanan
ekosistem, endemisme dan keterancaman kepunahan flora-fauna, aliran-aliran
energi sosial dan kultural, kesamaan sejarah dan konstelasi geo-politik
wilayah. Dengan pertimbangan-pertimbangan ini maka pilihan-pilihan atas sistem
budidaya, teknologi pemungutan/ekstraksi SDA dan pengolahan hasil harus
benar-benar mempertimbangkan keberlanjutan ekologi dari mulai tingkat ekosistem
lokal sampai ekosistem regional yang lebih luas. Dengan pendekatan ekosistem
yang diperkaya dengan perspektif kultural seperti ini tidak ada lagi
“keharusan” untuk menerapkan satu sistem PSDA untuk wilayah yang luas. Hampir
bisa dipastikan bahwa setiap ekosistem bisa jadi akan membutuhkan sistem
pengelolaan SDA yang berbeda dari ekosistem di wilayah lain.
Keberhasilan kombinasi beberapa pendekatan
seperti ini membutuhkan partisipasi politik yang tinggi dari masyarakat adat
dalam proses penataan ruang dan penentuan kebijakan pengelolaan SDA di wilayah
ekosistem. Semakin tinggi partisipasi politik dari pihak-pihak berkepentingan
akan menghasilkan rencana tata ruang yang lebih akomodatif terhadap kepentingan
bersama yang “intangible” yang dinikmati bersama oleh banyak komunitas yang
tersebar di seluruh wilayah ekosistem tersebut, seperti jasa hidrologis. Dalam
konteks ini maka membangun kapasitas masyarakat adat yang berdaulat (mandiri)
harus diimbangi dengan jaringan kesaling-tergantungan (interdependency) dan
jaringan saling berhubungan (interkoneksi) antar komunitas dan antar para
pihak. Untuk bisa mengelola dinamika politik di antar para pihak yang berbeda
kepentingan seperti ini dibutuhkan tatanan organisasi birokrasi dan politik
yang partisipatif demokrasi (participatory democracy).
Kondisi seperti ini bisa diciptakan dengan
pendekatan informal, misalnya dengan membentuk “Dewan Konsultasi Multi-Pihak
tentang Kebijakan Sumber Daya Alam Wilayah/Daerah” atau “Forum Multi-Pihak
Penataan Ruang Wilayah/Daerah” yang berada di luar struktur pemerintahan tetapi
secara politis dan hukum memiliki posisi cukup kuat untuk melakukan intervensi
kebijakan. Untuk wilayah/kabupaten yang populasi masyarakat adatnya cukup
banyak, maka wakil masyarakat adat dalam lembaga maka dari itu kita harus
menjaga sebaik mungkin ekologi sumber daya alam yang ada di lingkungan kita.
Karena sumber daya alam bukanlah hal yang mudah di dapat, apalagi di zaman
sekarang. Ekologinya pun makin sulit dijaga dan dipelihara. Sebagai tunas
bangsa sudah seharusnya kita menjaga dan melestarikan semua itu. Karena itu
akan berguna bagi masa ini dan masa yang akan datang.
2.11 Daya dukung lingkungan terhadap sumber daya
alam
Lingkungan tidak dapat mendukung jumlah
kehidupan yang tanpa batas. Kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan yang
ada didalamnya disebut daya dukung lingkungan. Sehubungan dengan daya dukung
lingkungan, maka dunia tidak dapat menyangga jumlah manusia yang tanpa batas,
apabila daya dukung lingkungan itu terlampui maka manusia akan mengalami
berbagai kesulitan.
Daya dukung lingkungan ditentukan oleh
banyak factor, baik faktor biofisik maupun social – budaya – ekonomi. Faktor
itu saling dipengaruhi.
Faktor biofisik penting,
Karena menentukan daya dukung lingkungan ialah proses ekologi yang merupakan
system pendukung kehidupan dan keanekaan jenis yang merupakan sumberdaya gen,
misalnya hutan adalah salah satu factor ekologi dalam system pendukung kehidupan.
Hutan melakukan proses fotosintesis yang menghasilkan oksigen yang kita
perlukan untuk pernapasan kita.
Faktor sosial buda juga mampunyai peranan
yang sangat penting, bahkan menentukan daya dukung lingkungan, sebab akhirnya
manusialah yang menentukan apakah pembanguanan akan berjalan terus atau
terhenti.
2.12 Keterbatasan
kemampuan manusia dalam mengelola sumber daya alam
Setiap kegiatan manusia di alam ini, pada
dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Kegiatan manusia
yang meningkat dan juga jumlah penduduk yang terus bertambah juga akan
memanfaatkan penggunaan sumber daya alam sebagai sumber energi dan hara yang
dapat mengganggu sistem energi dan sistem hara dalam lingkungan.
Lingkungan juga mempunyai potensi untuk
menyembuhkan kembali sistemnya apabila gangguan tersebut tidak melebihi daya
dukung lingkungan, sedangkan bila terlampaui maka mulai terjadi masalah
lingkungan karena kualitasnya akan menurun bahkan sampai rusak dan tidak dapat
diperbaiki kembali atau lingkungan telah tercemar.
Lingkungan
yang tercemar akan mengurangi kemanfaatannya bagi kehidupan makhluk, terutama
manusia. Untuk itu sumber pencemaran harus dikenali dan kemudian dikendalikan.
Salah satu upaya dalam pengelolaan lingkungan adalah mengatur beban pencemaran
dari sumbernya baik sumber pencemaran udara, air maupun limbah padat sehingga
informasi tentang besarnya beban pencemaran darisetiap sumber amat berguna
dalam upaya pengelolaan lingkungan tersebut.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Asas-asas pengetahuan lingkungan
Kesimpulan dalam penulisan makalah ini
adalah sebuah perbedaan penting antara ekologi dan ilmu lingkungan adalah
tujuan dari penelitian dalam disiplin ilmumasing-masing. Tidak seperti
ilmuwan bidang lingkungan, ahli ekologi
cenderung fokus penelitian (kajian) mereka pada populasi yang sangat spesifik
dari makhluk hidup, seperti jenis tertentu dari rumput atau kelompok ikan. Ahli
ekologi berusaha untuk memahami bagaimana populasi berinteraksi, bereproduksi,
dan berkembang dalam suatu ekosistem. Para ahli ekologi lebih berkonsentrasi
terutama pada faktor-faktor langsung seperti penyediaan makanan,peristiwa makan
memakan, dan seleksi seksual dalam suatu kelompok melalui pengamatan yang
cermat dan penelitian sejarah. Ekologi menjelaskan perkembangan dan adaptasi
evolusioner yang mempengaruhi suatu spesies.
Ahli lingkungan melakukan penelitian
laboratorium dan lapangan untuk belajar tentang berbagai faktor yang
mempengaruhisuatu daerah. Seperti ekologi, mereka juga mempelajari makhluk
hidup dan perilaku mereka secara rinci. Selain itu, para ahlilingkungan
mempertimbangkan dampak iklim, proses geologi, perubahan suhu, dan siklus air
ketika menyelidiki ekosistem. Sebagai contoh, seorang ahli lingkungan mungkin
melakukan penelitian tentang dampak dari musim kering terutama pertumbuhan
spesies tanaman yang berbeda di suatu daerah. Ilmuwan kemudian dapat mencoba
untuk mengidentifikasi dampak negative yang dihasilkanpada hewan herbivora di
wilayah tersebut.
Dan dalam asas-asas pengetahuan lingkungan
harus kita pelajari karena asas-asas inilah yang menjadi poros disaat kita
memanfaatkan sumber daya alam yang ada di bumi kita dan semua kekayaan alam
yang dimiliki oleh bumi kita tercinta.
Sumber daya alam
Pada umumnya, sumber daya alam berdasarkan
sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tak
dapat diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat
terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan. Tumbuhan, hewan,
mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air adalah beberapa contoh SDA
terbaharukan. Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunannya harus
tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan. SDA tak dapat
diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat
daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan
habis. Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya
memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk
sehingga jumlahnya sangat terbatas., minyak bumi dan gas alam pada umumnya
berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu,
terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan perairan.Perubahan tekanan suhu
panas, selama jutaaan tahun ini kemudian mengubah materi senyawa organik
tersebut menjadi berbagai jenis bahan tambang tersebut.Oleh karena itu kita
harus bisa memanfaatkan SDA dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
kebutuhan,jangan terlalu berlebihan.Karena kelak anak cucu kita pasti
memerlukan SDA untuk kelangsungan hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar