TEKNOLOGI &
INFORMASI MULTIMEDIA
“5G”
Nama :
Muhamad Robi Yamin
Npm :
14416642
Kelas :
4IB04
Mapel :
Teknologi Informasi & Multimedia
FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS GUNADARMA
2020
Indonesia saat ini tengah memasuki era
teknologi 4G dimana secara global teknologi ini telah dikomersilkan sejak tahun
2009. Melihat pengalaman implementasi teknologi seluler dari 1G sampai dengan
4G di Indonesia yang selalu terlambat, maka kajian ini diharapkan dapat menjadi
awal persiapan Indonesia dalam menghadapi teknologi 5G dengan mengidentifikasi
teknologi seluler saat ini dengan gambaran umum industri telekomunikasi di
Indonesia saat ini. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
pengumpulan data melalui FGD dan wawancara mendalam kepada regulator, operator,
vendor, serta akademisi. Dalam kajian ini didapatkan bahwa Indonesia perlu
memetakan key requirement 5G yang sesuai dengan kondisi di Indonesia sehingga
dapat disusun roadmap 5G Indonesia.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Tidak dapat
dipungkiri perkembangan teknologi sangat mepengaruhi kebutuhan konsumen akan
ketersediaan dan kelengkapan fitur perangkat telekomunikasi. Jika dahulu, hanya
dengan mengobrol dan mengirim pesan
singkat saja sudah cukup. Zaman sekarang ini, semua menuntut adanya komunikasi
data, gambar dan video untuk membentuk komunikasi multimedia. Komunikasi
multimedia sudah menjadi keharusan dan ini dimungkinkan karena telah terjadinya
konvergensii beberapa layanan seperti voice, data, gambar dan video.
Telah banyak
aplikasi layanan telekomunikasi yang bisa dinikmati konsumen akibat darii
konvergensi layanan yang terjadi. Aplikasi layanan telekomunikasi yang pada
awalnya hanya layanan fixed sekarang ini telah dituntut untuk dapat dinikmati
menggunakan perangkat bergerak seperti PDA atau Laptop. Beberapa aplikasi
layanan multimedia yang sekarang banyak dinikmati antara lain adalah
m-learning, m-banking, m-shopping dan lain-lain. Kemajuan teknologi
telekomunikasi dan informatika biasa disebut Information and Communication
Technology (ICT) telah banyak membantu pengguna dalam kehidupan sehari-hari.
(Gunawan Wibisono dan Gunadi Dwi Hutomo, 2010; 3).
Perkembangan
teknologi telekomunikasi berkembang secara cepat dari generasi ke generasi.
Dimulai dari generasi Fixed Wireline sampai kepada generasi Broadband. Karena
kali ini yang akan dibahas broadband, bisa kita lihat pengguna broadband di
Indonesia yang setiap tahunnya meningkat.
Teknologi dari
layanan broadband terus berkembang, dimulai dari generasi pertama atau biasa
disebut dengan istilah 1G, dimana pada generasi ini memiliki standar teknologi
Nordic Mobile Telephone (NMT) yang digunakan berbasis analog, kemudian masuk ke
generasi 2G teknologi sudah berbasis digital dilanjutkan ke generasi 2.5G
dengan peningkatan dalam kapasitas Bandwitdh dari generasi sebelumnya sampai
pada tahun 2000-an perkembangan teknologi telekomnikasi di dunia tersebut telah
mencapai generasi 4G.
4G merupakan
singkatan dari Generasi keempat, istilah yang sering digunakan dalam
menggambarkan evolusi berikutnya dalam jaringan komunikasi nirkabel. Sistem
komunikasi bergerak 4G adalah suatu projek untuk memecahkan permasalahan yang
ada didalam 3G (generasi ketiga) dan untuk menyediakan berbagai layanan baru
seperti kualitas suara yang bagus , untuk Video kualitas HD, dan jaringan
nirkabel dengan data rate yang tinggi. Istilah 4G digunakan secara luas untuk
menyertakan beberapa jenis sistem komunikasi akses broadband nirkabel, tidak
hanya untuk sistem telepon seluler saja. Salah satu contohnya untuk
menggambarkan istilah 4G adalah MAGIC-Mobile mulitimedia, anytime anywhere,
global mobility support, integrated wireless solution and custumized personal
service.
Saat ini
terdapat 3 perangkat yang mengusung teknologi 4G, yaitu : Longterm evolution
(LTE), Ultra Mobile Broadband (UMB), dan
Wimax. LTE merupakan perangkat yang paling banyak digunakan oleh operator saat
ini karena mampu memberikan kecepatan akses 10 kali lipat lebih cepat dibandingkan
teknologi 3,5G yang hanya memiliki kecepatan akses data 7,2 Mbps. Secara teori teknologi ini mampu memberikan
akses kecepatan hingga 100Mbps. Kelebihan lain yang diberikan oleh LTE ini
adalah dapat menghemat biaya pengeluaran operator yang sudah memiliki jaringan
3G dan HSDPA, memiliki jaringan yang cukup luas serta layanan data broadband
dalam skala besar.
Indonesia pada
akhir tahun 2015 ini baru menerapkan jaringan tekhnologi seluler 4G LTE, sudah
jauh tertinggal dengan negara lain di Eropa, Jepang, Korea, Singapura, dan
kurang lebih sudah ada 150 negara di dunia sekarang sudah bebas merasakan
kecepatan jaringan ini tanpa kendala. Lain halnya di indonesia yang baru
meluncurkan jaringan 4G LTE dan masih terkendala banyak hal terkait kecepatan
yang belum maksimal, masalah pengaturan spektrum frekuensi yang masih
berantakan dan masalah – masalah lain berkaitam dengan regulasi pemerintah.
Beberapa tahun
belakang ini telah menjadi isu yang menarik tentang generasi ke lima (5G) untuk
kemudian menjadi sebuah standar telekomunikasi yang baru. Seperti telah kita
ketahui tentang Long-term Evolution (LTE) yang menjadi bagian dari generasi ke
empat (4G), perkembangan generasi ke empat ini telah mencapai titik
kesempurnaan. Pada tahun 2013 tepatnya bulan mei, Pengujian pertama kali
teknologi Generasi lanjutan dari 4G yaitu Jaringan 5G oleh salah satu vendor
perangkat device seluller yaitu Samsung. Samsung berhasil menguji coba platform
menggunakan ferkuensi 28 GHz waveband untuk mentransmisikan data dalam
kecepatan mencapai 1 Gbps.
5G atau Fifth
generation (generasi kelima) adalah sebuah istilah yang digunakan sekarang ini
untuk menyebut the next generation after 4G sebagai fase berikutnya dari
standart telekomunikasi seluler melebihi standart 4G. Teknologi generasi kelima
ini direncanakan akan resmi diliris untuk sistem operasi seluler pada tahun
2020. Untuk itu penulis akan mencoba mengumpulkan secara detail segala
informasi berkaitan dengan teknologi 5G.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1)
Bagaimana
perkembangan dari generasi ke generasi?
2)
Apakah teknologi
jaringan 5G itu?
3)
Bagaimana
perbedaan 5G dengan generasi sebelumnya?
4)
Seperti apa cara
kerja dari teknologi jaringan 5G ini?
5)
Sampai sejauh
apa perkembanan teknologi jaringan 5G ini di dunia dan di inodesia?
1.3
TUJUAN
Adapun tujuan
dari penulisan makalah 5G ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Teknologi & Informasi Multimedia yang di tugaskan oleh dosen
pengajar. Selain itu semoga dapat
bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Teknologi 5G[3][4]
·
Perjalanan
Generasi :
1G – Original analog cellular for
voice (AMPS, NMT, TACS) 14.4 kbps
2G – Digital narrowband circuit data
(GSM,TDMA, CDMA) 9-14.4 kbps
2.5G – Packet
data onto a 2G network (GPRS, EDGE) 20-40 kpbs
3G – Digital broadband packet data
(CDMA, EV-DO, UMTS, EDGE) 500-700 kbps
3.5G –
Replacement for EDGE is HSPA 1-3 mbps and HSDPA up to 7.2Mbps
4G – Digital broadband packet data all
IP (Wi-Fi, WIMAX, LTE) 3-5 mbps
5G – Gigabit per second in a few years
(?) 1+ gbps
·
Perkembangan
teknologi nirkabel dapat dirangkum sebagai berikut :
1. Generasi
pertama : hampir seluruh sistem pada generasi ini merupakan sistem analog
dengan kecepatan rendah (low-speed) dan suara sebagai objek utama. Contoh: NMT
(Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System).
2. Generasi
kedua : dijadikan standar komersial dengan format digital, kecepatan rendah –
menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT. Antara generasi kedua dan generasi
ketiga, sering disisipkan Generasi 2,5 yaitu digital, kecepatan menengah
(hingga 150 Kbps). Teknologi yang masuk kategori 2,5 G adalah layanan berbasis
data seperti GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhance Data rate
for GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain
CDMA.
3. Generasi
ketiga : digital, mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi (high-speed)
dan aplikasi multimedia, untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau
dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.
4. Generasi
keempat: 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G dimana kecepatan transfer
datanya dipastikan lebih cepat dibanding 3G.
Dalam teknologi telekomunikasi seluler, teknologi 5G
bukan merupakan standar yang merevolusi teknologi generasi sebelumnya.
Standar-standar terkait teknologi 5G yang akan muncul nantinya akan mengubah
beberapa regulasi telekomunikasi karena regulasi tersebut akan menjadi
obsolete. Upaya untuk mengantisipasi hal tersebut, ada beberapa hal yang harus
dirumuskan untuk mempersiapkan datangnya standar yang selalu dikaitkan dengan
“The Disruptive Standard” (Boccardi et al., 2014).
Beberapa teknologi yang searah dengan teknologi 5G (DMC R&D Centre
Samsung, 2015):
2.1.1Massive MIMO
Salah satu teknologi yang digunakan dalam usulan 5G
adalah Massive MIMO. MIMO sendiri sudah dipakai dalam teknologi 4G, dimana
dalam tiap stasiun pemancar/penerima menggunakan antena lebih dari satu. Misal
konfigurasi MIMO 2x2 berarti di sisi pemancar dan penerima masing-masing
memiliki 2 antena. Pada LTE-A, konfigurasi MIMO paling banyak yakni 8 antena
(Björnson, 2014).
2.1.2. Beyond 6 GHz (mmWave)
Gelombang milimeter / Millimetre wave (mmWave) atau
disebut juga millimetre band merupakan frekuensi dengan panjang gelombang
antara 10 sampai dengan 1 milimeter. Gelombang milimeter menempati spektrum 30
– 300 Ghz, sehingga dikategorikan sebagai Extremely High Frequency (EHF).
Tingginya frekuensi gelombang milimeter serta karakteristik propagasi yang
khusus membuat mereka berguna untuk berbagai aplikasi termasuk transmisi data
dalam jumlah besar pada jaringan komputer, komunikasi seluler, dan radar.
Dimungkinkannya penggunaan kanal bandwidth yang lebih besar: 2GHz, 4GHz, 10GHz bahkan 100GHz menyebabkan kecepatan yang setara dengan
penggunaan kabel (fiber) (Rappaport et al., 2013):
HetNet mengacu pada penyediaan jaringan seluler
melalui kombinasi dari berbagai jenis sel (misalnya makro, piko atau sel femto)
dan teknologi akses yang berbeda (yaitu 2G, 3G, 4G, Wi-fi) (Warren & Dewar,
2014). Dengan mengintegrasikan sejumlah teknologi yang beragam tergantung pada
topologi area cakupan, operator dapat berpotensi memberikan pengalaman pelanggan
yang lebih konsisten dibandingkan dengan apa yang dapat dicapai dengan jaringan
homogen.
Evolusi infrastruktur HetNet dalam teknologi 5G:
·
Small Cells;
dengan menempatkan empat smallcell dalam satu makro, tidak hanya memberikan
offload data lebih dari 50 persen, tetapi juga meningkatkan kinerja jaringan
makro oleh sebesar 315 persen (Hossain, Rasti, Tabassum, & Abdelnasser,
2014).
·
Cloud RAN;
C-RAN merupakan arsitektur jaringan seluler baru yang berbasis cloud computing.
·
D2D (Device
to Device) Communication.
2.1.4. Software Define Network (SDN)
Teknologi software define radio (SDR) akan memberikan
fleksibilitas, power dan biaya yang efisien. Berdasarkan The SDR Forum dalam
IEEE working group, SDR merupakan kesatuan dari teknologi hardware dan software
dimana sebagian atau semua fungsi operasional radio (termasuk proses physical
layer) diimplementasikan dalam software maupun firmware yang dapat dimodifikasi
yang bekerja pada programmable processing technologies (Ulversoy, Ulversøy,
Software, & Sdr, 2010).
Yang perlu diperhatikan dalam SDN adalah value chain
yang akan menjamin kesuksesan teknologi ini. Dalam value chain tersebut perlu
adanya dukungan dari pihak lain diluar industri telekomunikasi seperti lembaga
pendidikan, kesehatan, pemerintah dan lain-lain, dukungan organisasi ini yang
akan memungkinkan sebuah jaringan bersifat ubiquitous sehingga end-user dapat
menikmati seluruh layanan tersebut (Wireless Innovation Forum, 2011).
2.1.5. Cognitive Radio Network (CRN)
Radio kognitif pertama kali dikemukakan pada tahun
1999 oleh Mitola. Radio kognitif dapat
meningkatkan utilisasi spektrum dengan cara mencari secara terus menerus
frekuensi (spectrum sensing) yang kosong (tidak terpakai) secara real time.
Dalam radio kognitif, hal yang diperhatikan adalah: spectrum sensing; manajemen
spektrum dan handoff; serta alokasi spektrum dan sharing spektrum (B. Wang&
Liu, 2011).
Visible Light Communication (VLC) merupakan teknologi komunikasi data
dengan menggunakan cahaya sebagai carrier.
Frekuesi yang digunakan teknologi VLC adalah 430 THz
sampai dengan 790 THz yang pada dasarnya merupakan cahaya tampak oleh mata
manusia. Penggunaan frekuensi yang tinggi akan memberikan data rate yang tinggi
tetapi seperti sifat cahaya, VLC tidak dapat menembus sebagian besar benda dan
dinding tembok. Teknologi VLC dapat menggunakan atau reuse infrastruktur
penerangan jalan sehingga penggunaan infrastruktur akan lebih efisien. Standar
IEEE yang pertama dalam perkembangan teknologi VLC dikeluarkan pada tahun 2011
yaitu standar 802. 15.7 yang didalamnya mengatur standar spesifikasi desain
link layer dan physical layer. Pencapaian teknologi VLC sampai dengan saat ini
adalah 1 Gbps link capacity dan masih perlu dikaji lebih lanjut untuk dapat
menghasilkan potensi maksimal dari teknologi VLC.
2.2 Perbandingan jaringan 5G
dengan generasi sebelumnya[4]
Secara mendasar, perbedaan jaringan 4G dan 5G
adalah besar kecepatan internetnya. Jaringan 5G tentu lebih cepat dari 4G. Jaringan
4G dapat mencapai kecepatan hingga 100 Mbps dan itu adalah kecepatan yang
tinggi. Dengan kecepatan seperti itu maka kita bisa mendownload film 5 GB hanya
5 menit saja.
Sedangkan untuk jaringan 5G, kecepatannya
digadang-gadang dapat mencapai lebih dari 1 Gbps atau 1000 Mbps. Itu berarti
minimal 10 kali lebih cepat daripada 4G. Dengan kecepatan sebesar itu,
kemungkinan kehadiran teknologi jaringan 5G akan memunculkan teknologi
smartphone yang lebih canggih daripada saat ini.Untuk lebih memahami, kita akan
bahas perbedaan dari generasi pertamanya :
1.
Generasi
Pertama
·
1G
Untuk generasi pertama, ponsel yang digunakan merupakan ponsel klasik.
Tidak pas disebut smartphone, karena ponsel dengan jaringan 1G ini hanya dapat
untuk telepon. Ukuran ponsel besar dengan layar sangat kecil, tidak ada kamera
apalagi untuk akses internet. Jaringan 1G
merupakan sinyal radio yang ditransmisikan secara analog. Kelemahannya adalah
sangat terbatasnya jaringan. Kecepatannya hanya mencapai 14,4 kbps.
2.
Generasi Kedua
·
2G
Jaringan
2G telah beralih ke teknologi digital.Jaringan ini dijadikan standar komersial
format digital.Dengan kecepatan rendah-menengah sekitar 9-14,4 kbps. Contohnya
adalah GSM dan CDMA2000.
·
2,5G
(GPRS)
Jaringan
ini merupakan peningkatan dari jaringan 2G.Teknologi yang masuk kategori ini
adalah GPRS (General Packet Radio Service), dengan kecepatan 56
kbps hingga 115 kbps.Kemampuannya telah dapat mengakses internet, mengirim
email dan mengirim gambar(MMS), meski dengan kemampuan sangat terbatas.
·
2,75G (EDGE)
Jaringan
EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution), merupakan teknologi
evolusi dari GSM.Kecepatannya mencapai 3 kali dari GPRS dengan kemampuan yang
sama yaitu dapat akses internet, email dan MMS.
3.
Generasi Ketiga
·
3G
Jaringan
3G disebut WCDMA/UMTS dengan kemampuan setingkat lebih tinggi daripada EDGE. Secara
teori kecepatannya dapat mencapai 480 kbps, sehingga dimungkinkan dapat
melakukan video streaming dan video calling.
·
3,5G/3G+
(HSDPA)
HSDPA (High
Speed Downlink Packet Acces) merupakan pengembangan dari 3G. Kemampuannya
sama dengan 3G namun dengan kualitas gambar yang lebih baik.
·
HSUPA
HSUPA (High
Speed Uplink Packet Access) pertama kali dikomersialkan tahun 2007. HSUPA
memperbaiki kecepatan uplink hingga mencapai 5,76 Mbps, dengan
begitu kemampuannya meningkat dalam hal mengunggah gambar, video hingga dapat
melakukan video conference dan game real time dengan mudah.
·
HSPA
HSPA (High
Speed Packet Access) merupakan pengembangan dari teknologi 3G sehingga
kemampuan meningkat jauh lebih cepat.HSPA dapat
disejajarkan dengan EV-DO yang merupakan pengembangan dari CDMA2000.
·
HSPA+
HSPA+
(High Speed Packet Access +) disebut evolusi dari HSPA dengan teknologi
standar pita lebar nirkabel. Kecepatannya saat donwlink mencapai 42 Mbps dan
saat Uplink mencapai 11 Mbps.
·
EV-DO
EV-DO (Evolution
Data Optimized) merupakan sebuah standar wireless broadband berkecepatan
tinggi.Istilah EV-DO secara resmi dikeluarkan oleh CDMA2000.EV-DO merupakan
salah satu dari standar wireless 3G selain WCDMA.
4.
Generasi Keempat
·
4G (LTE)
Teknologi
generasi keempat atau 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi
dari teknologi 4G adalah 3G anda beyond. Teknologi 4G akan
merupakan sistem berbasis IP Terintegrasi penuh. Jika konversi teknologi kabel dan
nirkabel telah tercapai maka akan menghasilkan kecepatan 100 Mbps dengan
kualitas premium dan keamanan tinggi serta harga yang terjangkau.
5. Generasi Kelima
·
5G
Teknologi
5G merupakan teknologi generasi kelima. Jika dengan 4G saja kecepatannya begitu
tinggi, bagaimana bila dengan 5G ini. Kecepatan
5G digadang-gadang dapat mencapai lebih dari 1 Gbps, jauh lebih cepat daripada
4G. Dengan kecepatan yang luar biasa tinggi itu maka
dimungkinkan muncul teknologi-teknologi baru berbasis teknologi 5G. Itulah perbedaan
4G dan 5G serta generasi sebelumnya. Kehidupan manusia memang tak dapat
dipisahkan lagi oleh teknologi internet. Semakin tinggi teknologinya maka
semakin memudahkan manusia dalam beraktivitas.
2.3
Prinsip Kerja
5G[2]
Jaringan 5G yang sekarang ini direncanakan
akan beroperasi dengan pita frekuensi tinggi dari spektrum nirkabel antara
30GHz hingga 300GHz. Pita ini disebut spektrum gelombang milimeter. Gelombang
milimeter ini bisa mentransfer data dengan kecepatan sangat tinggi, tapi mereka
tidak berpindah menggunakan gelombang frekuensi yang lebih rendah yang
digunakan dalam jaringan 4G. Gelombang ini juga susah melewati tembok, bangunan
dan penghalang lainnya.
Pada jaringan yang lebih rendah
seperti 4G LTE, antena bisa terpisah jauh dan penghalang-penghalang di atas
bukanlah masalah besar. Tapi saat jaringan 5G dibangun, para operator seluler
harus menggunakan lebih banyak antena untuk memperoleh jangkauan yang sama
dengan jaringan yang saat ini ada. Anda akan melihat antena mini di mana-mana.
Itulah sebabnya beberapa perusahaan
seperti Qualcomm dan Intel bereksperimen menggunakan jarak sub-6 Ghz untuk
menambah sinyal gelombang milimeter dengan sesuatu yang lebih stabil. Untuk
saat ini jaringan 5G masih dalam bentuk yang sangat awal.
2. 4 Uji Coba
Teknologi Jarinngan 5G dan Target pemasarannya[1]
·
Uji
Coba
Dalam sebuah demonstrasi 5G yang dilakukan
perusahaan Ericsson menggunakan interface radio
dan teknologi Multiple-Input
Multiple-Output (MIMO), teknologi 5G menghasilkan hasil
kecepatan hingga 5 Gbps pada jaringan frekuensi 15 GHz.
·
Target pemasatan atau rencana peluncuran
Berdasarkan pada kongres Mobile
World Congress (MWC) yang dihadiri oleh Nokia, Huawei, dan Ericsson di
Barcelona, teknologi 5G masih belum dapat dipastikan tanggal lirisnya karena
masih dalam tahap pengembangan. Namun, Nokia dan operator Jepang NTT DoComo
berasumsi bahwa teknologi 5G akan diliris pada Tokyo Olympics tahun 2020.
Di Korea Selatan, teknolgi 5G ini
sedang dikembangkan dan diprediksi kecepatan maksimalnya dapat mencapai 100
kali lebih cepat dibanding teknologi 4G, atau lebih tepatnya 10Gbps (10 Giga
bit per detik)[4]. Rencananya, jaringan 5G akan mulai diterapkan di Korea
Selatan pada tahun 2017 dan baru dapat digunakan secara komersial pada tahun
2020.
2.5 Perkembangan 5G di dunia dan Indonesia[1][5]
inisiatif
jaringan 5G dimulai pada 2012. Ketika itu, International Telecommunications
Union (ITU) mengadakan gelaran 'International Mobile System beyond 2020. Pada tahun yang sama, pemerintah Inggris
membuka pusat penelitian 5 di Universitas Surrey. Tempat ini dibangun sebagai
untuk menguji kecepatan layanan 5G. Sementara itu pada 2015, Pemerintah China,
Jepang, dan Korea Selatan menanamkan investasi sebesar USD3-4 miliar untuk
menguji layanan 5G di negara masing-masing. Konsensus global pada 2015 mencapai
pencapaian bahwa 5G telah menjadi identik dengan 10 kecepatan data 10 GB per
second dengan menggunakan spektrum 28 GHz. Hingga saat ini, beberapa perusahaan
teknologi telah melakukan uji coba layanan 5G. salah satunya adalah, AT&T
yang telah memulai pengujian 5G di Texas.
Belum meratanya jaringan 4G LTE
di bebagai negara termasuk Indonesia ternyata tidak menghalangi para peneliti
untuk terus mengembangkan jaringan internet berkecepatan tinggi.Setelah tahun
lalu Korea
Selatan melalui Samsung berhasil menemukan jaringan 5G berkecepatan 7.5 Gbps, kini giliran peneliti dari
University of Surrey di UK yang unjuk gigi.
Tidak tanggung-tanggung, jaringan 5G
yang mereka temukan bisa melesat diatas kecepatan 1 Tbps (satu terabit
per detik). Ini artinya kecepatan jaringan 5G ini lebih dari
60000x kecepatan 4G LTE saat ini!
Direktur dari 5G Innovation
Centre (5GIC) Profesor Rahim Tafazolli bahkan menyatakan bahwa penemuan ini
memecahkan rekor sebagai jaringan wireless dengan kecepatan internet paling
tinggi di dunia hingga saat ini.
Saat ini jaringan 5G super cepat
ini masih terbatas pada pengujian di dalam kampus Univeristy of Surrey dengan
radius jangkauan hingga 100 meter. Namun pada 2016 dan 2017 nanti para peneliti
akan mulai memancarkan jaringan ini ke luar kampus, hingga puncaknya pada 2018
bakal didemonstrasikan ke publik.
Kecepatan 1 Tbps ini sama
besarnya dengan kecepatan internet yang mampu diusung fiber optics, hanya saja
ini dicapai secara wireless. Pencapaian ini pun ternyata masih belum final.
Mereka masih menargetkan untuk terus menurunkan latensi hingga dibawah satu
milidetik untuk mencapai kecepatan yang lebih maksimal lagi.
Tafazolli memprediksi bahwa di
masa depan, entah pada tahun 2020, 2030, atau 2040, aplikasi bakal semakin
membutuhkan kecepatan internet yang tinggi. Pada saat itulah koneksi 5G super
cepat ini bakal dibutuhkan dan mulai menjadi standard.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masa depan menjadi semakin sulit
diprediksi setiap tahun. Jadi kita harus selalu mengharapkan peningkatan
kecepatan perubahan teknologi. Dalam tulisan ini, yang terpenting adalah konsep
ponsel 5G dan arsitekturnya yang akan menjadi mobile revolution baru di pasar
ponsel. Teknologi mobile ini akan menawarkan kecepatan data yang tinggi dan
komunikasi yang handal dengan harga terjangkau. Kami menyimpulkan bahwa ini
adalah saat yang tepat untuk berinvestasi di perusahaan pemula. Saat ini
pengguna ponsel memiliki banyak kesadaran akan teknologi ponsel. Teknologi 5G
menggabungkan semua jenis fitur canggih yang membuat teknologi mobile 5G paling
kuat dan diminati dalam waktu dekat. Namun, keberhasilan akhir dari sistem
komunikasi bergerak 5G akan bergantung pada kapan penerapannya sepenuhnya dan
layanan dan konten baru tersedia bagi pengguna.
DAFTAR
PUSTAKA
[2]http://technopark.surakarta.go.id/id/media-publik/sains-dan-edukasi/356-apa-itu-5g-dan-bagaimana-cara-kerjanya
[3] http://x4-kingdom.blogspot.co.id/2012/04/tentang-1g-2g-3g-4g-gsm-dan-cdma.html
[5] http://miqbal.staff.telkomuniversity.ac.id/5g-fifth-generation/